ASDP Operasikan 2 Kapal Perintis Baru dari Kemenhub di Danau Matano dan Towuti

  • Oleh : Naomy

Kamis, 05/Agu/2021 16:06 WIB
Peresmian dua kapal perintis Peresmian dua kapal perintis


LUWU TIMUR (BeritaTrans.com) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan secara perdana dua kapal penyeberangan perintis dari Kementerian Perhubungan, yakni KMP Pangkilang dan KMP Opudi berukuran 354 GT.

Keduanya akan dioperasikan di Danau Towuti dan Danau Matano, Sulawesi Selatan. 

Baca Juga:
Sepanjang Libur Lebaran, Penumpang ASDP Naik 3%, Kendaraan 9%

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi apresiasi Kementerian Perhubungan yang kembali mempercayakan pihaknya untuk mengoperasikan dua kapal jenis Roro untuk melayani angkutan danau di Sulawesi Selatan.

"Hadirnya dua kapal ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas penyeberangan dan sektor logistik di wilayah Sulawesi Selatan khususnya Danau Towuti dan Matano," ujar Ira, Kamis (5/8/2021). 

Baca Juga:
Selama Angleb, ASDP Layani Hingga 4,14 Juta Penumpang di 8 Lintasan

Dengan beroperasinya KMP Pangkilang dan KMP Opudi ini, ASDP berkomitmen akan menghadirkan layanan penyeberangan bermutu prima di Danau Towuti dan Matano. 

Pihaknya berharap, masyarakat Sulsel dapat dengan mudah mengakses layanan transportasi dengan kapal ferry, yang mudah, aman, nyaman dan selamat.

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

"Diharapkan juga akan tercipta sinergitas yang kuat antara Pemerintah pusat, daerah dan BUMN dalam memberikan pelayanan transportasi prima kepada masyarakat, khususnya layanan akses penyeberangan. 

"Di pengoperasian perdana ini, KMP Pangkilang akan melayani lintasan Timampu - Tokalimbo dengan waktu pelayaran 90 menit, dan KMP Opudi akan melayani lintasan Sorowako - Nuha dnegan waktu pelayaran 30 menit," kata dia. 

Kedua kapal dibangun Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di galangan Citra Bahari Shipyard dengan desain yang sama berukuran 354 GT memiliki panjang 29,95 meter dan lebar 9 meter. 

Keduanya memiliki kapasitas angkut 60 orang penumpang dan 15 unit kendaraan campuran. 

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, guna meningkatkan kinerja sektor transportasi di Indonesia khususnya di bidang angkutan transportasi sungai, danau dan penyeberangan, berbagai upaya terus dilakukan termasuk didalamnya meningkatkan kemampuan sarana dan prasarana. 

Hal ini penting dilakukan agar sektor perekonomian masyarakat dapat meningkat dengan adanya bantuan transportasi ini, yang nantinya akan digunakan sebagai angkutan atau penghubung antardaerah. 

"Dengan spesifikasi dan kapasitas angkut tersebut kiranya kapal ini dapat memperlancar transportasi dan konektivitas di Sulsel serta mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," tutur Dirjen Budi. (omy)