Sudah Lebih Sebulan, Konvoi Truk Tebu Menghiasi Jalan Pantura Subang dan Indramayu

  • Oleh : Taryani

Senin, 30/Agu/2021 11:39 WIB
Dua pengendara motor ini terpaksa mengemudikan kendaraan dengan berzig-zag saat mendahului konvoi truk tebu di jalan Pantura, Indramayu. (Taryani) Dua pengendara motor ini terpaksa mengemudikan kendaraan dengan berzig-zag saat mendahului konvoi truk tebu di jalan Pantura, Indramayu. (Taryani)

INDRAMAYU (BeritaTrans.com) - Sudah lebih dari satu bulan ini,  puluhan truk bermuatan tebu menghiasi jalan Pantura wilayah Kabupaten Indramayu dan Subang.

Truk-truk colt diesel dan sejenisnya itu disewa perusahaan BUMN mengirim muatan tebu  menuju Pabrik Gula (PG) Jatitujuh di  Kabupaten Majalengka.

Selama masa giling tebu  berlangsung, PG Jatitujuh selain menggiling tebu dari perkebunan sendiri juga mendapat pasokan  dari perkebunan tebu di Kabupaten Subang.

Tebu dari perkebunan Kabupaten Subang diangkut menggunakan puluhan truk colt disel dan sejenisnya  melalui jalan Pantura Subang dan Indramayu.

Oleh karenanya, tidak mengherankan, selama  kurun waktu  lebih dari satu bulan terakhir ini, para pengguna jalan Pantura sudah tidak asing lagi dengan kehadiran truk-truk muatan tebu.

Saking banyaknya truk tebu, membuat kondisi  jalan Pantura, khususnya pada  lajur utara atau yang biasa dilalui kendaraan dari Jakarta arah Cirebon terkadang terlihat penuh.

Dan bagi pengendara sepeda motor yang diburu waktu, terpaksa harus mengemudikan kendaraannya secara zig-zag, agar bisa mendahului  konvoi truk tebu itu.

"Cukup beresiko kalau mengendarai motor dengan zig zag ini. Tapi apa boleh buat, kita diburu waktu," kata Ujang, 32 dari Karawang menuju Cirebon ini.

Ujang bersama rekannya dijumpai  di jalan Pantura. Tepatnya saat berhenti di Lampu Merah Celeng, Kecamatan Lohbener, Indramayu.

Dikatakan, sepanjang jalan Pantura Subang dan Indramayu  cukup banyak dijumpai truk muatan tebu dengan kecepatan sekitar 60 km per jam.

Konvoi truk  akan berakhir di jalan Pantura ketika sampai Lampu Merah Bangkaloa, Kecamatan Widasari.

Sebab, truk-truk itu harus belok ke kanan, meninggalkan jalan Pantura  menuju   jalan Provinsi ke arah Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. (Taryani)