Semoga Tak Molor Lagi, LRT Jabodetabek Beroperasi Agustus 2022

  • Oleh : Dirham

Jum'at, 15/Okt/2021 10:45 WIB
Tidak lama lagi, moda transportasi Light Rail Transit (LRT) akan bisa dinikmati masyarakat Jakarta. PT INKA (Persero) telah mulai mengirim rangkaian kereta LRT dari Madiun ke Depo Sementara LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti, Cibubur. Tidak lama lagi, moda transportasi Light Rail Transit (LRT) akan bisa dinikmati masyarakat Jakarta. PT INKA (Persero) telah mulai mengirim rangkaian kereta LRT dari Madiun ke Depo Sementara LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti, Cibubur.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Jadwal terbaru pengoperasian LRT Jabodebek dibeberkan pemerintah. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri memastikan, kereta tanpa masinis ini sudah bisa digunakan masyarakat Agustus tahun depan.

"Tahun depan pada Agustus dioperasikan secara bertahap pada tiga lintas LRT," katanya dalam Konferensi Pers Pelepasan Kereta LRT Jabodebek Trainset ke-31, dikutip Jumat (15/10/2021).

Baca Juga:
LRT Jabodebek Beroperasi Agustus 2023, Mampu Angkut 500 Ribu Penumpang Per Hari

Zulfikri menjelaskan LRT membutuhkan uji coba yang komprehensif dan memakan waktu lama. Karena mengusung sistem perkeretaan tanpa awal kemudi atau masinis.

Namun dari progresnya saat ini, Zulfikri menjelaskan untuk prasarana pendukung mulai dari stasiun dan trase sudah mencapai rata-rata 87%, baik dari ruas Cibubur - Cawang, Bekasi - Cawang, hingga Cawang - Dukuh Atas.

Baca Juga:
KSP Pastikan LRT Jabodebek Siap Soft Launching Pertengahan Juli 2023

"Memang progresnya yang paling maju itu di Cibubur-Cawang mencapai 97%, lintas ini juga digunakan untuk pengujian, karena kereta ini mengusung spesifikasi tidak menggunakan masinis," katanya.

Pengoperasian LRT ini memang kerap mundur dari jadwal. Target awalnya dipatok pada pada 2019 lalu namun sampai saat ini belum juga dioperasikan.

Baca Juga:
Soft Launching LRT Jabodebek Ditargetkan 17 Agustus 2022

Permasalahan yang diungkapkan mulai dari pembengkakan biaya yang diestimasi mencapai Rp 2,7 triliun. Selain itu ada permasalahan penyelesaian Depo yang terhambat karena pembebasan lahan.

Zulfikri, mengatakan LRT menggunakan teknologi perkeretaapian yang paling canggih dari yang sudah ada di Indonesia. Teknologi generasi ketiga versi terbaru dari yang sudah diterapkan pada moda MRT Jakarta.

"Sehingga memungkinkan kereta dioperasikan dengan sistem komputer jarak jauh dan real time, dan tidak memerlukan masinis di dalam armada," katanya.

Direktur Utama INKA, Budi Noviantoro mengatakan kontrak dengan LRT memproduksi dan mengirim 31 trainset yang masing-masing ada 6 gerbong kereta paling canggih di Indonesia saat ini.

"Karena tidak pakai masinis sehingga butuh proses pengujian yang lama, dan terjadi beberapa amandemen kontrak beberapa kali karena situasi internal dan pandemi Covid-19," katanya. (ds/omy/CNBC)