Masuk Stasiun Bekasi Lengang, Antrean Sedikit pada Awal Pekan Ini

  • Oleh : Fahmi

Senin, 27/Des/2021 07:59 WIB
Penumpang KRL Commuterline masuk Stasiun Bekasi sebelum melakukan tap tiket di gedung baru. Penumpang KRL Commuterline masuk Stasiun Bekasi sebelum melakukan tap tiket di gedung baru.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Suasana penumpang KRL Commuterline yang masuk ke gedung Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/12/2021) tampak lengang dan kondusif. 

Antrean penumpang KRL Commuterline di stasiun tersebut tampak hanya beberapa kali terjadi. Petugas memberlakukan penyekatan mulai dari lantai bawah hingga sebelum melakukan tap tiket. Namun, antrean terjadi tidak berlangsung lama dan tidak mengular. 

Baca Juga:
Dukung Timnas Lawan Uzbekistan, KAI Commuter Gelar Nobar Bersama Penumpang KRL di Stasiun BNI City

Pantauan BeritaTrans.com dan Aksi.id penumpang masuk stasiun tetap diharuskan melakukan scan kode QR aplikasi PeduliLindungi. Jalur masuk tampak lengang, sehingga antrean tidak diberlakukan terus menerus. 

Baca Juga:
Penumpang KRL Meningkat di Hari Kerja, KAI Commuter Ajak Jaga Keselamatan

Penumpang yang masuk dari arah selatan di Jalan Pejuangan dan di utara di jalan H Juanda dapat masuk tanpa penyekatan lama bahkan nyaris tidak ada penyekatan. 

Ratusan penumpang terlihat dapat masuk tanpa penyekatan. Penumpang masuk dapat langsung melebur tanpa adanya penumpukan di jalur masuk. 

Baca Juga:
Libur Lebaran Usai, KAI Commuter Layani Lebih 954 Ribu Penumpang KRL Tiap Harinya

Terdapat jalur penyekatan khusus penumpang masuk. Terlihat petugas melakukan buka tutup penyekatan menggunakan tali atau rantai saat rangkaian dirasa belum tersedia atau penuh. 

Suasana stasiun tetap terlihat ramai dengan didominasi penumpang langganan. Terlihat terdapat penumpang yang telah mengakhiri perjalanan dan juga penumpang KA Jarak Jauh di area stasiun. 

Petugas di situ yang berjala juga mengatakan bahwa pada awal pekan kali ini tetap ramai. Banyak penumpang yang biasa menggunkan KRL. 

"Ini tetap saja ramai, ya biasalah hari Senin," kata petugas penyekatan. 

Suasana penumpang masuk melebur tampak kondusif meski terlihat banyak atau ramai calon penumpang KRL berlari di area emplasemen. 

Petugas juga mengimbau agar penumpang untuk jaga jarak dan berhati-hati saat melangkah."Ya silahkan, hati-hati," ujar petugas. 

Saat terjadi antrean, suasana tidak berlangsung lama. Antrean hanya memenuhi beberapa ruang antrean yang sudah dipersiapkan petugas. 

Satu buah tangga eskalator pada jam sibuk ini diberlakukan petugas sebagai jalur naik saja. Sedangkan penumpang turun hanya bisa menggunakan tangga dan lift khusus prioritas. 

Berbeda pada Senin pekan lalu, antrean calon penumpang KRL di stasiun itu mengular panjang pada saat jam sibuk ini. 

Hingga sekitar sebelum pukul 8.00 pemerikasaan sertifikat vaksin atau scan kode QR Aplaikasi Peduli Lindungi sudah dipindahkan oleh petugas ke pintu gerbang gedung baru. 

Diberitakan BeritaTrans.com, KAI Commuter saat ini telah mengoperasikan 1.005 perjalanan KRL per hari. Angka ini merupakan bagian penambahan frekuensi perjalanan KRL secara bertahap, dimana pada akhir Oktober lalu misalnya jumlah perjalanan KRL masih 994 perjalanan setiap harinya. 

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, KAI Commuter telah mencatat jumlah penggunaan KRL Jabodetabek terus meningkat pada awal periode layanan Natal dan Tahun Baru kali ini. Untuk itu KAI Commuter mengimbau para pengguna untuk kembali ke Jakarta ataupun lokasi wilayah aktivitas kerjanya dengan memanfaatkan layanan KRL Jabodetabek yang lebih lengang pada Ahad di akhir pekan ini, guna menghindari antrean di stasiun pada awal pekan esok. 

Anne juga mengatakan bahwa, KAI Commuter memohon maaf atas ketidaknyamanan jika ada antrean penyekatan yang lebih panjang dari biasanya di stasiun. 

"Penyeketan tersebut dilakukan untuk menjaga jumlah pengguna yang dapat naik ke kereta. Edukasi mengenai pentingnya mengikuti antrean penyekatan ini terus kami lakukan seiring dengan meningkatnya volume pengguna KRL," sambung Anne. 

Untuk terhindar dari antrean bagi masyarakat yang hendak menggunakan KRL di masa nataru untuk keperluan selain bekerja, KAI Commuter mengajak agar memanfaatkan jadwal KRL di luar jam-jam sibuk, saat KRL masih cenderung kosong dan belum ada penyekatan pengguna di stasiun. 

Dari data KAI Commuter, volume pengguna juga masih terkonsentrasi hanya di jam-jam sibuk tersebut. KAI Commuter sudah menambah perjalanan operasional KRL. 

Masa Angkutan Nataru tahun ini juga, KAI Commuter tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan pengguna KRL memakai masker ganda. 

"Masker ganda yang disarankan adalah masker medis di dalam yang dilapis kembali dengan masker kain," sambung Anne. 

Selain itu protokol kesehatan termasuk mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL, serta menjaga jarak tetap berlaku. Calon pengguna KRL juga wajib menunjukkan sertifikat vaksin secara fisik maupun digital, ataupun memindai kode QR lewat aplikasi Peduli Lindungi kepada petugas. 

"Kami mengajak para pengguna KRL untuk bekerja sama dengan saling mengingatkan protokol kesehatan kepada sesama pengguna. Mari kita dukung keleluasaan mobilitas yang sesuai ketentuan dengan memperketat protokol kesehatan. Untuk itu pengguna dapat memanfaatkan KRL yang cenderung kosong di luar jam-jam sibuk," imbau Anne. 

KAI Commuter juga mengatur pengguna dengan barang dagangan dan pengguna yang lanjut usia agar naik KRL di luar jam sibuk untuk kesehatan dan ketertiban bersama. Aturan-aturan tambahan dalam menggunakan KRL juga tetap berlaku. Seperti aturan untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon genggam saat berada di dalam kereta, serta anak usia bawah 5 tahun (balita) sementara masih belum diizinkan untuk naik KRL kecuali hanya untuk keperluan medis dengan menunjukan surat-surat. (fhm)