Kronologi Ashanty dan 14 Penumpang Pesawat dari Turki Terpapar Covid-19

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 09/Janu/2022 22:28 WIB
Ashanty. Ashanty.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Tidak hanya Ashanty, 14 penumpang pesawat lainnya yang baru melakukan perjalanan dari Turki rupanya juga terpapar Covid-19. 

Total 15 penumpang terkonfirmasi positif Covid-19 di pesawat yang ditumpangi Ashanty. 

Baca Juga:
Analisa BMKG Mengenai Gempa di Turki: Jadi Warning bagi Indonesia

Hal itu dibenarkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. 

Ashanty bersama Anang Hermansyah dan keluarga besarnya tak terkecuali Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah berangkat dari Indonesia ke Turki pada 20 Desember 2021. 

Baca Juga:
Korban Gempa Turkiye: 2.379 Orang Tewas dan 14.483 Lainnya Terluka

Sekira dua pekan, mereka menghabiskan waktu di Turki termasuk perayaan Tahun Baru sebelum kembali ke Indonesia pada 6 Januari 2022. 

Ashanty dan rombongan tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dan menjalani tes PCR seperti Pelaku Perjalanan Perjalanan Luar Negeri (PPLN) lainnya. 

Baca Juga:
Erdogan: Rusia-Ukraina Nego Damai di Turki Hari Ini

Ashanty dan rombongan yang saat itu belum mengetahui hasil tes PCR diarahkan untuk langsung ke lokasi karantina masing-masing. 

"Selanjutnya memang, kita mengarahkan semua penumpang menuju ke tempat karantina masing-masing sembari menunggu hasil pemeriksaan swab PCR-nya sehingga rombongan Ashanty menjalani karantina di hotel yang telah ditentukan," ujar Siti Nadia dikutip Ahad (9/1/2022). 

Siti Nadia menjelaskan hasil tes PCR Ashanty dan rombongan baru diketahui pukul 08.00 pagi keesokan harinya. 

Hasilnya, 15 orang positif Covid-19. Nadia mengatakan hanya 3-4 orang saja yang memiliki gejala berupa batuk dan pikek ringan. 

"Kemudian dilakukan evakuasi ke rumah sakit untuk melakukan isolasi secara terpusat," tambahnya. 

Dari 15 orang yang terpapar Covid-19 kini menjalani karantina di Wisma Atlet dan beberapa rumah sakit yang disetujui oleh Satgas Covid-19. 

Hingga kini, Kemenkes masih menunggu hasil pemeriksaan terkait kemungkinan varian Omicron. 

Pasien Terinfeksi Omicron Didominasi Pelancong dari Turki  

Sebelumnya diberitakan, Kemenkes juga telah memperingatkan kasus Omicron di Indonesia didominasi oleh pelaku perjalanan dari Turki dan Arab Saudi. 

Hal itu disampaikan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu pada 30 Desember 2021 lalu. 

Alasannya, ujar Maxi, saat ini Turki tidak memberlakukan aturan karantina bagi pelaku perjalanan internasional. 

"Jadi begitu kami cek ternyata Turki sekarang itu bebas membuka pariwisata, dan perekonomian. Dia tidak ada karantina (cegah kasus penularan varian Omicron) di sana. Makanya, orang Indonesia berlomba-lomba ke sana," ujar Maxi. 

Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Pelayanan Kegawatdaruratan Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Asral Hasan menyebut, 29 persen kasus Omicron di Indonesia merupakan pelaku perjalanan luar negeri dari Turki.

Oleh karena itu, Kemenkes mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari pergi ke negara-negara yang memiliki transmisi penularan Omicron yang tinggi.(fh/sumber:kompastv)