JAKARTA (BeritaTrans.com) - American Airlines Group Inc, Rabu (2/2), mengatakan bahwa pihaknya akan membeli tambahan 23 pesawat 737 MAX 8 dari Boeing Co dengan menggunakan opsi pembelian yang ada dan menunda pengiriman sekitar 787-9 pesawat jenis Dreamliner. 

Langkah maskapai untuk meningkatkan armada 737 MAX-nya terjadi pada saat perjalanan domestik di Amerika Serikat (AS) memasuki tahap pemulihan, meskipun ada gangguan yang disebabkan oleh varian Omicron. 

Baca Juga:
Pesawat Boeing 787 LATAM Airlines Terjun Bebas, Penumpang Terlempar dari Kursi hingga 50 Terluka

American Airlines mengatakan mereka bermaksud untuk mengonversi tujuh lagi opsi pembeliannya untuk jenis MAX tahun ini, sehingga pesanan pesawat 737 MAX 8 menjadi 30.

Perusahaan telah menunda pengiriman pesawat Boeing 787-9 Dreamliner jarak jauh yang dijadwalkan akan diserahkan pada Januari tahun depan. 

Baca Juga:
CEO Boeing Buka Suara Atas Insiden Kecelakaan Pesawat 737 Max 9

Pengiriman pesawat tersebut akan dimulai pada kuartal keempat 2023 dan akan berlanjut hingga 2027, dengan empat pesawat 787-9 sekarang dijadwalkan untuk pengiriman pada 2023, kata American Airline. 

Penundaan pengiriman jet 787 telah memaksa maskapai yang berbasis di Texas itu untuk membatalkan, mengurangi atau menunda pengenalan penerbangan ke beberapa rute internasional.

Baca Juga:
Boeing: Armada Pesawat di Asia Tenggara Akan Bertambah Hampir 4 Kali Lipat dalam 20 Tahun ke Depan

Boeing, yang telah membayar denda kepada American Airlines karena menunda pengiriman, mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya telah mengeluarkan biaya $4,5 miliar pada kuartal keempat pada program 787-nya yang mengalami cacat produksi. 

Perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan terus bekerja dengan American Airlines untuk mendukung kebutuhan armadanya. 

American Airlines telah menaikkan perkiraan belanja modalnya tahun ini menjadi sekitar $2,67 miliar dari $2,63 miliar yang diproyeksikan sebelumnya untuk memperhitungkan penambahan pesawat. 

Sementara belanja modal tahun depan diperkirakan mencapai $2,86 miliar, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar $2,71 miliar. (dn/sumber: voaindonesia.com)