Oleh : Taryani
INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Potret buruk transportasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat bisa dilihat hampir setiap hari di wilayah Kecamatan Karangampel.
Puluhan siswa berangkat dan pulang sekolah tampak memenuhi jok mobil Angkutan Perdesaan (Angdes) hingga meluber sampai naik ke atap kendaraan.
Pemandangan yang bisa membahayakan keselamatan para pengguna jalan raya ini membuat miris sekaligus ngeri mata para pengguna jalan raya yang memandangnya.
“Bagaimana kalau ada di antara siswa yang naik di atap Angdes itu terjatuh dan ditabrak kendaraan lain di belakangnya,” ujar Ny. Enah, 57.
Pertanyaan itu selalu muncul di hati para pengguna jalan. Khususnya tatkala melintasi Jalan Raya Karangampel yang berada pada ruas Jalan Provinsi Indramayu-Cirebon.
Meskipun banyak pengguna jalan yang miris sekaligus ngeri, namun para sopir Angdes sepertinya tidak demikian.
Malah sebaliknya, mereka seolah bangga. Sebab bisa membawa lebih banyak penumpang yang terdiri dari pelajar yang sebagian kurang memahami pentingnya keselamatan berkendara di jalan raya.
Pemantauan BeritaTrans.com mengamati, ada tiga hingga lima Angdes yang kondisinya sama-sama dipenuhi pelajar yang naik mobil hingga ke atap kendaraan.
“Iya bukan hanya satu dua Angdes saja yang kondisinya penuh pelajar. Tapi ada empat hingga lima Angdes yang sama-sama dijejali pelajar hingga naik ke atap mobil,” ujar Ny. Enah.
Para pengguna jalan yang lain sepertinya ingin berusaha menjauh atau menghindari berdekatan dengan Angdes yang membawa penuh muatan pelajar itu.
“Kami tidak ingin kena getahnya. Sopir Angdes yang membiarkan pelajar naik mobil hingga ke atap mobil, kendaraan kita di belakang bisa kena apesnya,” ujar wanita yang akan menuju ke Cirebon ini. (Taryani)