Ketua Relawan JoMan Immanuel Ebenezer Dicopot dari Komisaris Utama Anak Usaha BUMN

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 24/Mar/2022 13:33 WIB
foto:istimewa/sumber:detik.com foto:istimewa/sumber:detik.com

Jakarta (BeritaTrans.com) - Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer atau Noel dicopot dari jabatannya sebagai komisaris di anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia (persero), yakni PT Mega Eltra. Noel menduga pencopotan dirinya akibat adanya dendam di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai dirinya bersaksi atas Munarman.

"Iya dicopot dari Komisaris Utama Mega Eltra, per hari ini dicopot suratnya besok definitifnya. Jadi mekanismenya kan BUMN kasih surat ke holding, kemudian holding manggil saya, selesai kemudian besok surat dari holding ditaruh ke Mega Eltra," kata Noel saat dihubungi, Rabu (23/3/2022).

Baca Juga:
PMI Kota Bekasi Optimalkan Kesiapsiagaan Hadapi Wilayah Rawan Banjir

Noel mengaku bingung atas alasan BUMN mencopot dirinya dari jabatan Komisaris Utama PT Mega Eltra. Dia bahkan menyebut perusahaan Mega Eltra surplus laba hingga Rp 31 miliar sejak dirinya masuk.

"Justru itu tidak ada alasan, saya tanya alasannya? Apa nggak ada, gitu, kalau soal kinerja bisa dicek Mega Eltra setelah saya masuk untung atau tidak, laba cukup lumayan Rp 31 sekian miliar dari yang tidak pernah untung. Gitu. Dari kinerja nggak bisa mereka uber (kejar), saya cacat atau punya cela di perusahaan juga tidak, kena korupsi, meras, apalagi pakai-pakai duit dari perusahaan, narkoba juga tidak," ucapnya.

Baca Juga:
Siaga Banjir, PMI Kota Bekasi Rutin Berikan Pelatihan Bagi Relawan

Noel pun menduga alasan pencopotan dirinya gegara adanya dendam pribadi. Hal tersebut, kata dia, berangkat dari dirinya yang sempat bersaksi atas terdakwa dugaan terorisme Munarman beberapa saat lalu.

"Makanya saya lihat motifnya saya lihatnya ada dendam di lingkaran Jokowi terhadap saya, pintu masuknya kasus Munarman gitu. Dan Munarman pun dituntut 8 tahun, tuntutannya 8 tahun, kalau Munarman benar benar teroris Munarman akan dihukum mati atau hukuman setidaknya seumur hidup," ujarnya.

Baca Juga:
Temanggung Serahkan 120 Penghargaan kepada Relawan dan Nakes Covid-19

Dia juga menduga hal itu lantaran beberapa kali kerap mengkritik kebijakan pemerintah Jokowi. "Itu yang pasti, itu pintu masuk, dugaannya dendam, karena lingkaran Jokowi sering kita kritik kebijakannya," imbuhnya.(amt/sumber:detik.com)