Ini Kata Kepala Baketrans Terkait Permasalahan Penanganan Perlintasan Sebidang Kereta Api

  • Oleh : Naomy

Senin, 22/Agu/2022 14:08 WIB
Kepala Baketrans Umar Aris Kepala Baketrans Umar Aris

PADANG (BeritaTrans.com) - Kepala Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Dr. Umar Aris menyampaikan, ada beberapa hal permasalahan dalam penanganan perlintasan sebidang kereta api (KA).

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam Focus Group Discussion (FGD) “Tingkatkan Keselamatan di Perlintasan Sebidang dengan Berteman"
(Berhenti, Tengok Kanan Kiri, Aman, Jalan) yang digelar Balai Teknik Perkeretapian Sumatera bagian Barat, akhir pekan.

Baca Juga:
Kepala Baketrans Bicara Kebijakan Penataan Perlintasan Sebidang Kereta Api Berkeselamatan

"Permasalahan penanganan perlintasan sebidang ada beberapa hal di antaranya kebijakan & regulasi, SDM & kelembagaan, pembiayaan, dan sarana/prasarana," ungkap Umar.

Kepatuhan terhadap regulasi oleh stakeholder, kewenangan pengelolaan dan perawatan perlintasan sebidang masih terjadi miss koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.

Selain itu regulasi turunan di tingkat daerah belum optimal untuk mencegah munculnya perlintasan liar.

Selanjutnya dari sisi 
SDM dan kelembagaan kata dia, saat ini rasio SDM bersertifikat dengan kebutuhan lapangan belum berimbang.

"Kompetensi SDM belum optimal dan kolaborasi kelembagaan pusat dan daerah juga belum optimal," tutur dia.

Sedangkan dari segi pembiayaan masih minimnya kontribusi investasi pendanaan alternatif dalam pembangunan perlintasan tidak sebidang.

Begitu juga dengan minimnya dukungan pembiayaan operasional perlintasan sebidang pada jalan provinsi kabupaten dan kota sangat tergantung pada kemampuan pembiayaan daerah.

Terakhir pada sarana dan prasarana, saat ini menurut Umar masih ada disparitas teknologi yang terdapat gap cukup jauh.

"Ketergantungan terhadap produk impor dan belum optimalnya industri dalam negeri juga menjadi tantangan," ulasnya.

Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan di atas ditambahkan dia, di antaranya pemenuhan standar keamanan dan keselamatan di perlintasan yang tidak maksimal efek dari ketidakjelasan kewenangan dan keterbatasan anggaran.

"Tak kalah menantang adalah sulitnya mengendalikan pertumbuhan perlintasan liar di lapangan," imbuh Umar.

Hal ini membuat juga angka kecelakaan tidak dapat ditekan semaksimal mungkin. (omy)