Perlintasan KA Beyan Ditutup Permanen, Banyak Pengendara Tidak Tahu harus Putar Arah

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 07/Sep/2022 07:30 WIB
Perlintasan sebidang tak berpalang dan tak dijaga di Dusun Beyan, Desa Pandanwangi ini ditutup sejak Senin (5/9) lalu. Perlintasan sebidang tak berpalang dan tak dijaga di Dusun Beyan, Desa Pandanwangi ini ditutup sejak Senin (5/9) lalu.

JOMBANG (BeritaTrans.com) - Sejumlah pengendara roda dua kecele saat hendak melintas di perlintasan kereta api tak berpalang pintu Dusun Beyan, Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek, Selasa (6/9/2022) kemarin. Ini setelah perlintasan sebidang itu ditutup permanen oleh PT KAI.

”Kemarin (Senin, Red) nutupnya,” kata Rohman salah seorang warga. Dia mengakui, hanya perlintasan itu yang banyak dimanfaatkan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua. 

Baca Juga:
Truk Air Mineral Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Resmi Tak Terjaga

”Kalau mobil nggak bisa, soalnya jalannya sempit,” imbuh dia. 

Di lokasi itu juga tidak ada penjaga perlintasan. Sehingga mungkin karena itu ditutup untuk menghindari kecelakaan.

Baca Juga:
Diseruduk Kereta Api di Perlintasan Tanpa Pintu, Mobil Ayla Terpental hingga 10 Meter

Kendati begitu, tak semua warga mengetahui adanya penutupan perlintasan tersebut. Banyak pengendara roda dua yang akhirnya balik. 

”Pagi tadi banyak, soalnya di sini yang lewat anak sekolah sama orang-orang yang bekerja. Nggak tahu, akhirnya balik lewat Pandanwangi atau Jabon,” tutur dia.

Baca Juga:
Pemotor Tertabrak Kereta Api di Deli Serdang, Korban Tewas di Perlintasan

Perlintasan tersebut, memang berada di perbatasan antara Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek dengan Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Selama ini banyak warga sekitar yang memanfaatkan akses tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jombang Hartono, membenarkan penutupan total perlintasan kereta api tak berpalang pintu dan tidak ada penjaga. 

”Jadi kemarin yang menutup dari PT KAI di Desa Pandanwangi perbatasan dengan Desa Jabon. Kanan dan kiri sudah ditutup total,” jelasnya.

Penutupan itu dilakukan lantaran faktor keamanan baik untuk pengguna jalan maupun perjalanan kereta. 

”Pertama tidak ada palang pintu, dan kedua tidak ada yang menjaga, sehingga rawan terjadi kecelakaan,” imbuh dia.

Dengan demikian, jumlah perlintasan sebidang yang ditutup total bertambah. Setelah sebelumnya, hala sama dilakukan di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto dan disusul Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek. 

”Kemungkinan sebelah barat (Desa Jabon,Red) juga akan ditutup. Karena tidak ada yang jaga,” ujar Hartono.

Berdasarkan pendataan, total ada 23 lokasi perlintasan sebidang dengan jalan yang menyebar di tujuh kecamatan. Di antaranya, sembilan lokasi di Kecamatan Sumobito, tiga di Kecamatan Peterongan, dua di Kecamatan Jogoroto, empat di Kecamatan Jombang, dua di Kecamatan Diwek, satu di Kecamatan Perak, serta dua di Kecamatan Bandarkedungmulyo.

Dari 23 perlintasan itu, masih banyak perlintasan sebidang dengan jalan yang tak terjaga dan tidak dilengkapi palang pintu. Saat ini ada tujuh lokasi perlintasan tak berpalang pintu dan tidak ada penjaga. Sementara 12 titik lainnya sudah dilengkapi palang pintu ”Yang sudah berpalang dan dijaga ini 8 kewenangan PT KAI dan 4 lokasi kewenangan pemkab,” tutur Hartono.

Sisanya lanjut Hartono, masing-masing dua lokasi ditutup total dan dua titik lainnya ditutup terbatas dipasang patok. ”Penutupan terbatas ini di Sumbermulyo atau barat Pasar Pon Jombang dan Nglele (Kecamatan Sumobito, Red),” pungkasnya. (fhm/sumber:radarjombang)