Jalan Tol Bengkulu - Lubuklinggau Bakal Termbus Terowongan di Bukit Barisan Sepanjang 7 KM

  • Oleh : Redaksi

Senin, 09/Janu/2023 15:05 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Proyek Jalan Tol Bengkulu – Lubuklinggau saat ini sudah selesai pada tahap I, yakni Bengkulu – Taba Penanjung.

Bahkan beberapa hari ke depan, jalan tol pertama di Bengkulu itu akan mulai berbayar.

Baca Juga:
Arus Kendaraan Lintasi Jalan Tol Sibanceh Meningkat Jelang Lebaran

Masyarakat sangat berharap, proyek itu dilanjutkan ke tahap II yakni Taba Penanjung – Kepahiang dan tahap III Kepahiang -Kota Lubuklinggau.

Sehingga, kehadiran jalan tol itu mendatangkan asas manfaat bagi warga kedua provinsi berbatasan, yakni Bengkulu dan Sumatera Selatan.

Baca Juga:
Tol Kuala Bingai-Tanjung Pura Mulai Beroperasi, Tarif Masih Gratis

Jika nanti selesai, Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu ini akan memiliki panjang sekitar 95,8 Km.

Mengutip jambiekspres.co.id, diketahui data dari Badan pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, jalan tol ini akan menembus Bukit Barisan melalui terowongan sepanjang 7 kilometer.

Baca Juga:
Jalan Tol Ruas Bayung-Lencir-Tempino Ditargetkan Rampung 2024, Progresnya Hampir 50 Persen

Bukit Barisan adalah deretan bukit yang memagari Bengkulu dan Sumatera Selatan.

Selain itu, akan melalui sejumlah lembah dengan ketinggian jembatannya mencapai 45 hingga 90 meter. 

Nantinya, jalan tol ini akan terintegrasi dengan pengembangan Pelabuhan Baai, Bengkulu. 

Harapan Jalan Tol Bengkulu akan tersambung hingga Lubuklinggau kian membumbung, jika mendasarkan rencana peresmian jalan tol itu oleh Presiden Joko Widodo.

Namun peresmian itu baru dilakukan Jokowi, setelah Jalan Tol Bengkulu sudah selesai seluruhnya hingga tahap III hingga Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Demikian dijelaskan Sekda Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri, beberapa waktu lalu. 

Diakui Hamka Sabri, pembangunan Tol Bengkulu- yang totalnya mencapai 95 KM ini baru tuntas tahap pertama, yaitu Bengkulu-Taba Penanjung.

Sementara tahap II Tol Bengkulu-Lubuklinggau,  langsung menyambung pekerjaan tahap I yang nantinya akan bergerak dari Taba Penanjung-Kepahiang. 

“Tapi untuk memulai kelanjutan pembangunan Jalan Tol Bengkulu-Lubuklinggau ini, Pemprov Bengkulu masih menunggu hasil proposal pembangunan tol tahap kedua dari kementerian. 

Baru setelah itu Pemprov Bengkulu akan melakukan pembentukan tim penetapan lokasi. 

lanjut Hamka Sabri, akan dilakukan tahapan pembebasan lahan.

Hamka Sabri menuturkan jika sebelumnya Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah sudah mengusulkan jadwal Presiden Jokowi, agar dapat meresmikan ruas jalan Tol Bengkulu-Lubuklinggau.

"Nanti kalau tahap I, II dan III sudah tuntas semua, ruas jalan Tol Bengkulu-Lubuklinggau ini akan diresmikan Jokowi," tutupnya.

Untuk diketahui kalau dengan panjang 95 Km, pembangunan Tol Bengkulu-Lubuklinggau ini dibagi menjadi 3 tahap. 

Tahap pertama dan merupakan tahap yang dipastikan sudah tuntas adalah ruas Bengkulu-Taba Penanjung dengan panjang 17,6 Km. 

Kemudian tahap kedua yakni Taba Penanjung-Kepahiang dengan panjang ruas jalan tol sepanjang 23,7 Km. 

Sedangkan untuk tahap III atau tahap terakhir, nantinya dilanjutkan dari Kepahiang-Lubuklinggau sepanjang 54,5 Km.

Tol perdana di Provinsi Bengkulu ini pula masuk ke dalam ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). 

Yakni terdiri dari 8 ruas jalan tol. Mulai dari Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 Km, Simpang Indralaya-Muara Enim sepanjang 119 km, Padang-Sicincin sepanjang 36 Km dan Pekanbaru-Pangkalan sepanjang 65 Km. Kemudian Binjai-Langsa, 

Kisaran-Indrapura sepanjang 48 Km, Kuala Tanjung-Parapat sepanjang 143 Km.

Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief memberikan apresiasi atas beroperasinya Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung, dan berharap pemerintah tidak menunda kelanjutan pembangunan jalan tol tersebut hingga mencapai Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.

"Sebagai wakil daerah asal Bengkulu, saya minta maaf kepada seluruh masyarakat atas kelambanan pembangunan Jalan Tol Bengkulu-Lubuklinggau. 

Sebagai mitra Kementerian PUPR, saya minta agar pembangunan Tol Bengkulu-Taba Penanjung segera dilanjutkan hingga Lubuklinggau," kata Hj Riri Damayanti John Latief, belum lama ini.

Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, ditundanya penyelesaian pembangunan Jalan Tol Bengkulu-Lubuklinggau akan menimbulkan persepsi di tengah-tengah masyarakat akan ketidakmampuan dan ketidakseriusan pemerintah terhadap pembangunan di Bengkulu.

"Pembangunan tol di pulau-pulau lain beres, juga tol di provinsi-provinsi lain di Sumatera sudah banyak yang rampung. 

Ini tentu memprihatinkan dan membentuk persepsi publik bahwa Bengkulu kurang mendapat perhatian. 

Saya akan ingatkan Menteri PUPR soal ini," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.

Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini menuturkan, sejak awal masyarakat telah mendambakan hadirnya Tol Bengkulu-Lubuklinggau.

Karena akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningatkan pendapatan daerah dan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di Bumi Rafflesia.

"Juga impian menggeliatnya sektor pariwisata, semakin cepatnya jarak tempuh perjalanan Bengkulu-Sumatera Selatan, berkurangnya angka pengangguran yang diserap melalui pembangunan jalan tol tersebut. Jangan sampai semua cita-cita ini pupus," tegas Hj Riri Damayanti John Latief.

Perempuan yang digelari Putri Dayang Negeri oleh Masyarakat Adat Tapus ini menambahkan, Kementerian PUPR harus menyadari bahwa Jalan tol Trans Sumatera menjadi salah satu proyek yang dibesut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak masa jabatan pertamanya memimpin Indonesia.

"Dan presiden sendiri menargetkan jalan tol Trans Sumatera akan tersambung penuh dari Lampung ke Aceh di tahun 2024. 

Masih ada waktu, semoga tahun 2023 Kementerian PUPR tidak luput memasukkan Tol Bengkulu-Lubuklinggau dalam skala prioritas untuk dibangun," demikian tutup Hj Riri Damayanti John Latief. 

Sementara Pengamat Ekonomi, Prof. Dr. Kamaludin, SE, MM tol Bengkulu sesi I Bengkulu-Taba Penanjung jika tak dilanjutkan, tidak begitu bermanfaat untuk masyarakat.

Pasalnya, jarak tempuh dari Bengkulu ke Taba Penanjung dengan jalan lama tidak terlalu jauh.

Dijelaskan Kamaludin, jarak tempuh Bengkulu – Taba Penanjung hanya sekitar 10 menit jika melalui jalan tol.

Sementara jika melalui jalan lama di luar tol, menurut dia, paling sekitar 30 menit ke Taba Penanjung. 

“Apalagi kita di kota ke pintu tol itu saja bisa 15 menit.

Jalan poros lama ke Taba Penanjung juga jalur macetnya tidak ada,” terang Kamaludin.

Menurut dia, kebermanfaatan itu akan terasa jika jalan tol Bengkulu-Lubuklinggau itu sudah terhubung.

Karena itu akan memangkas waktu yang cukup banyak.

 “Diselesaikan minimal sampai Kepahiang, supaya terasa manfaatnya untuk masyarkat,” kata Kamaludin.(fhm/sumber:jambiekspres)