Begini Kecanggihan C-130J-30 Super Hercules Baru Milik TNI-AU

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 25/Feb/2023 18:35 WIB
C-130J-30 Super Hercules. Foto: Dok. Lockheed Martin C-130J-30 Super Hercules. Foto: Dok. Lockheed Martin

Jakarta-(Beritatrans.com)  TNI-AU baru menerima pesawat angkut militer terbaru C-130J-30 Super Hercules dari Lockheed Martin. Meski sama-sama bernama Hercules, varian terbaru ini jauh lebih canggih ketimbang C-130B/H yang sudah dimiliki oleh TNI AU. Seperti ini kecanggihannya.

Seremoni serah terima pesawat itu dilangsungkan di Georgia, Amerika Serikat yang dihadiri oleh KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan VP and GM Lockheed Martin's Air Mobility and Maritime Missions Organization Rod Mclean.

Di situs Lockheed Martin dijelaskan kalau C-130J-30 adalah varian dengan bodi lebih luas dibanding C-130J. Ada peningkatan 4,5 meter pada panjang pesawat, yang menambah besar kompartemen kargonya, yang secara total dimensinya adalah panjang 34,9 meter, tinggi 11,9 meter, dan lebar sayap 39,7 meter.

Total muatan yang bisa dibawa adalah hampir 20 ribu kilogram. Kecepatan maksimalnya adalah 660 km/jam (mach 0,58) di ketinggian 6.706 meter dan jarak maksimal 4.425 km.

Mesin turboprop yang dipakai adalah Rolls Royce AE 2100D3 dengan tenaga maksimal sebesar 4.700 tenaga kuda. Tak cuma itu, Hercules anyar ini juga punya sistem avionik digital, lengkapi layar head-up, dan sistem navigasi yang canggih. Ada lima unit C-130J-30 yang dipesan oleh TNI-AU, dan akan dikirim bertahap hingga awal 2024.

Meski lebih besar, Hercules ini tetap pada kodratnya sebagai pesawat angkut yang mendarat dan lepas landas di landasan pendek atau yang tidak disiapkan. Bahkan landasan yang terbuat dari tanah.

Indonesia mengoperasikan C-130 sejak tahun 1960, yaitu varian C-130B yang diberikan oleh Amerika Serikat sebagai bentuk terima kasih karena Indonesia mau melepas Allan Pope, pilot CIA yang ditangkap setelah B-26 Invader milik AUREV yang ia terbangkan ditembak jatuh oleh P-51 Mustang yang diterbangkan oleh Kapten Udara Ignatius Dewanto.

Hercules menjadi pilihan utama saat itu karena Indonesia membutuhkan pesawat angkut untuk menggantikan de Havilland DHC-4 Caribou. 10 unit Hercules itu kemudian diterbangkan dari Amerika Serikat, yang terdiri dari delapan C-130B kargo dan dua C-130B tanker, dan tiba di Bandara Kemayoran, Jakarta pada 18 Maret 1960.
(ny/Sumber:detik.com)
 

Baca Juga:
Panglima TNI: Kejadian Konflik Militer di Sudan Jangan Sampai Terjadi di Indonesia