Kapal Selam Angkatan Laut India Berlabuh ke Jakarta, Apa Misinya?

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 26/Feb/2023 08:33 WIB
Kapal selam milik Angkatan Laut India, INS Shindukesari ketika mampir ke Teluk Jakarta. (Dokumentasi TNI AL) Kapal selam milik Angkatan Laut India, INS Shindukesari ketika mampir ke Teluk Jakarta. (Dokumentasi TNI AL)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Ada benda yang tidak biasa mengapung di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 22 Februari 2023. Benda itu merupakan kapal selam jenis kilo class milik Angkatan Laut India, INS Shindukesari. 

Dikutip dari keterangan tertulis TNI AL, Sabtu (25/2/2023), AL India melakukan port visit dan dalam misi pelayaran persahabatan Indonesia dengan India. Keberadaan kapal selam buatan Rusia itu pun mendapat penjagaan ketat dari Lantamal III Jakarta. 

Baca Juga:
Kapal Induk Baru India Bisa Bawa 30 Jet Tempur, Cina Ketar-Ketir

"Kedatangan kapal selam yang dikomandani Commander Libu Raj ke Jakarta dalam rangka mempererat hubungan bilateral khususnya AL dari kedua negara," sebut TNI AL dalam keterangan tertulisnya. 

Sementara, Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Julius Widjojono, mengatakan sebelum sandar di Jakarta, AL India telah meminta izin ke Mabes TNI. Lalu, permohonan izin sandar selanjutnya diajukan ke TNI AL. 

Baca Juga:
Harapan Pudar untuk Temukan 38 Korban Kapal Tenggelam Akibat Badai di India

Lalu, apa tujuan kapal selam milik AL India sandar di pelabuhan di Indonesia?

Kapal Selam AL India Mampir ke Jakarta, Ini Misinya

1. Kapal selam jenis kilo class baru pertama kali sandar di Tanjung Priok

Kapal selam milik Angkatan Laut India, INS Shindukesari ketika mampir ke Teluk Jakarta. (Dokumentasi TNI AL)

Sementara, melansir dari laman The Hindu, kapal selam milik AL India itu tengah dalam misi dari markasnya di Visakhapatnam. Mereka melalui perjalanan di Selat Sunda dan melakukan docking pertama di Indonesia. Menurut seorang sumber di Kemhan India, kapal-kapal laut kerap berlabuh secara teratur di negara-negara di kawasan Asia Tenggara. 

Di sisi lain, saat berlabuh, kapal selam milik AL India itu sedang melakukan operasi turn around (OTR). Dengan melakukan OTR ke Jakarta berdampak secara signifikan memperluas jaringan operasi kapal selam mereka. Apalagi rutenya dekat dengan jalur pelayaran penting dan Selat Malaka yang strategis. 

Pada masa lalu, Indonesia memberikan akses bagi kapal-kapal AL India untuk melakukan OTR di Pelabuhan Sabang. India dinilai terus memperluas kerja sama pertahanan dan keamanannya dengan negara-negara di kawasan Indo Pasifik. Banyak di antaranya terlibat dalam perselisihan dengan China di Laut China Selatan.

2. Kapal selam milik AL India meninggalkan Jakarta pada Jumat kemarin

Angkatan Laut India ketika berlabuh ke Jakarta dengan menggunakan kapal selam jenis kilo class. (www.twitter.com/@indiannavy)

Kapal selam jumbo itu bersandar di Jakarta hanya selama dua hari. Komandan Kapal Selam AL India, Libu Raj, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat pada salah satu alutsista mereka. 

"Terima kasih telah menyambut hangat atas kunjungan kami ini. Semoga hubungan AL kedua negara ke depan akan semakin lebih baik lagi," kata Libu. 

Sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Ali, tak bisa menerima langsung kunjungan kapal selam jenis kilo class tersebut. Hal itu lantaran ia sedang melakukan dinas ke luar negeri. Meski demikian, Ali mengatakan, TNI AL siap meningkatkan kerja sama maritim di berbagai bidang, termasuk latihan bersama. 

"Itu semua untuk mewujudkan TNI AL yang profesional, modern, dan tangguh. Para prajurit Jalasena harus terlatih guna membangun kekuatan yang memiliki kesiagaan dan kesiapan yang tinggi," kata Ali. 

3. Angkatan Laut India punya tujuh kapal selam jenis kilo class

Kapal selam milik Angkatan Laut India, INS Shindukesari ketika mampir ke Teluk Jakarta. (Dokumentasi TNI AL)

Angkatan Laut India diketahui memiliki 16 kapal selam konvensional yang masih beroperasi. Tujuh kapal selam di antaranya merupakan jenis kilo class produksi Rusia.

Sementara, empat kapal selam HDW berasal dari Jerman dan lima kapal selam kelas Scorpene merupakan buatan Prancis. Dengan bertambahnya Kilo dan HDW, program Medium Refit cum Life Certification (MRLC) sedang dilakukan untuk meningkatkan masa penggunaannya. INS Sindhukesari kali pertama digunakan pada Februari 1989 menjalani MRLC di Severodvinsk, Rusia pada 2018.

Salah satu kapal selam yang dibeli dari Rusia, Sindhurakshak, mengalami kecelakaan dan tak ditemukan. Lalu, kapal selam lainnya, Sindhuvir, dipinjamkan ke Myanmar. Sedangkan, kapal selam Sindhudhvaj dipensiunkan pada 2020 usai 35 tahun beroperasi. 

INS Shindukesari adalah bagian dari kapal selam Sindhughosh class, yang artinya armada kilo class milik AL India. Sindhughosh class, diberi nama 877EKM, dirancang sebagai bagian dari Proyek 877.

Kapal selam itu dibangun di bawah kontrak antara Rosvooruzhenie dan Kementerian Pertahanan India. Alutsista itu memiliki perpindahan berat 3.000 ton, kedalaman menyelam maksimum 300 meter, kecepatan tertinggi 18 knot, dan mampu beroperasi terus menerus selama 45 hari dengan 53 awak.(fh/sumber:idntimes)