ACEH BARAT (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan laut meresmikan Rambu Suar Ujung Karang Meulaboh T.20 M Darat Beton Daftar Suar Indonesia (DSI).2940 di wilayah kerja Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Sabang.

Baca Juga:
Indonesia Siap Adopsi Teknologi Kenavigasian Jepang

Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Budi Mantoro yang diwakili Kasubdit Perambuan dan Perbengkelan Dit Kenavigasian Yudhonur Setyaji menyebutkan, peresmian Rambu Suar Ujung Karang Meulaboh bagian dari upaya Ditjen Hubla mewujudkan keamanan dan keselamatan bernavigasi di wilayah perairan Indonesia. 

"Kita harus mengutamakan keselamatan bernavigasi di wilayah perairan Indonesia dengan mewujudkan ruang dan alur pelayaran yang aman bernavigasi, keandalan dan kecukupan sarana dan prasarana Kenavigasian, Pelayanan Meteorologi, Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, serta dukungan teknologi yang tepat guna," bebernya, Kamis (2/3/2023).

Baca Juga:
Pengembangan Sistem I-Motion Dipaparkan Delegasi Indonesia pada Pertemuan ke-23 APHoMSA di Sydney

Menurutnya, rambu suar merupakan salah satu penunjang keamanan dan keselamatan pelayaran yang sangat penting.

Rambu suar berfungsi sebagai acuan bagi navigator dan pengguna jasa baik di alur maupun di pelabuhan dalam melakukan kegiatan pelayaran, sehingga menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran. 

Baca Juga:
Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Jepang, Bahas Keselamatan Pelayaran di 2 Selat

Kepala Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Sabang, Andi Aswad menyebutkan, setiap Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) harus dirawat dan replacement, termasuk Rambu Suar Ujung Karang Meulaboh T.20 M Darat Beton DSI.2940.

"Sebelumnya rambu suar ini merupakan kontruksi besi siku terbuka dan saat ini telah berubah/di replace menjadi Konstruksi Beton," ujarnya.

Dengan adanya Rambu Suar Ujung Karang Meulabouh ini, maka akan menjaga Keamanan dan Keselamatan pelayaran disamping itu dapat menjadi ikon wisata baru di daerah Aceh Barat ini," tuturnya. (omy)