Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Jepang, Bahas Keselamatan Pelayaran di 2 Selat

  • Oleh : Naomy

Rabu, 26/Apr/2023 17:11 WIB
Seluruh delegasi dalam pertemuan bahas Selat Singapura dan Malaka Seluruh delegasi dalam pertemuan bahas Selat Singapura dan Malaka

 

SINGAPURA (BeritaTrans.com) – Pemerintah Indonesia Malaysia, Singapura, dan Jepang menghadiri pertemuan 3rd Extraordinary Session of Implementation Committee Meeting on the Joint Hydrographic Survey of the Straits of Malacca and Singapore yang diselenggarakan oleh Malacca Straits Council (MSC) di Singapura.

Baca Juga:
Forum ASA Shipping Dialogue Bahas Pentingnya Kolaborasi Pelayaran Regional

Pertemuan selama dua hari (26-27/4/2023) diselenggarakan untuk membahas implementasi peningkatan keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura, yang merupakan hasil kerja sama yang kuat antara Pemerintah Indonesia, Malaysia, Singapura, Jepang, dan MSC, di bawah mekanisme Pasal 43 UNCLOS.

Kegiatan yang diinisiasi pada Pertemuan TTEG ke-39 di Langkawi, Malaysia pada tahun 2014 ini dibagi dalam dua tahap.

Baca Juga:
Indonesia Siap Adopsi Teknologi Kenavigasian Jepang

Tahap pertama adalah pelaksanaan survey hidrografi di lima area kritis di Selat Malaka dan Selat Singapura yang telah berhasil dilaksanakan pada tahun 2015.

Sementara Tahap ke-2 dilaksanakan untuk melakukan survey hidrografi di sepanjang Skema Pemisahan Lalu Lintas di Laut (TSS) yang memiliki kedalaman kurang dari 30 meter. 

Baca Juga:
Indonesia dan Singapura Sepakati Kerja Sama Bidang Maritim

"Tahap ke-2 ini rencananya dilaksanakan tahun 2017 hingga 2020, yang kemudian diperpanjang hingga tahun 2023 karena pandemic Covid-19," ujar Kasubdit Perambuan dan Perbengkelan Direktorat Kenavigasian, Yudhonur Setyaji P yang merupakan pimpinan Delegasi Indonesia yang terdiri dari perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Pushidrosal.

Delegasi Malaysia dipimpin Arumugam, Delegasi Singapura dipimpin Thai Low, Delegasi MSC dipimpin oleh Kenji Nagamatsu, Delegasi Japan Hydrographic Association dipimpin Tomokata Ito, dan Delegasi Aero Asahi Corporation dipimpin Shouichi Kokuta.

Yudho mengatakan, proyek Survey Hidrografi bersama ini merupakan inisiatif penting untuk meningkatkan keselamatan navigasi dan perlindungan lingkungan laut di Selat Malaka dan Selat Singapura.

“Dengan melakukan survey ini, kita bisa memeroleh informasi yang akurat dan terkini tentang kondisi dasar laut dan kedalaman air di Selat Malaka dan Selat Singapura yang tentunya sangat penting untuk penyelenggaraan navigasi yang aman, pengelolaan pelabuhan, serta perlindungan lingkungan laut,” urainya,

Dia mengungkapkan, salah satu agenda penting yang juga dibahas pada Pertemuan kali ini adalah rencana pelaksanaan ASEAN Hydrographic Survey Workshop, yang akan dilaksanakan di Jakarta pada September 2023 dan akan dihadiri langsung Menteri Perhubungan.

Oleh karenanya, Yudho berharap pertemuan ini dapat memberikan kesempatan bagi semua pihak yang terlibat untuk bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan mendiskusikan jalan ke depan untuk survei hidrografi bersama ini. 

“Saya yakin kerja sama kita akan menghasilkan manfaat yang nyata bagi keselamatan navigasi dan perlindungan lingkungan laut di Selat Malaka dan Singapura,” tutup Yudho. (omy)