Dalam Setahun, ASDP Bidik 1 Ton Sampah Plastik melalui Pogram Pilah Sampah Save Our Ocean

  • Oleh : Naomy

Minggu, 05/Mar/2023 18:00 WIB
Mesin botol plastik ASDP Mesin botol plastik ASDP

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) "Save Our Ocean" berkolaborasi dengan PlastikPay dalam memerangi sampah plastik di laut. 

Saat ini menurut Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin,
Pihaknya telah berhasil mengumpulkan sampah botol plastik sebanyak 2.779 pieces dengan berat 51,97 kg dalam periode dua bulan.

Baca Juga:
Sepanjang Libur Lebaran, Penumpang ASDP Naik 3%, Kendaraan 9%

"Ribuan sampah botol plastik tersebut terkumpul dari partisipasi sebanyak 86 orang pekerja ASDP," ungkap Shelvy, Ahad (5/3/2023).

Jumlah transaksinya tercatat sebanyak 571 transaksi dengan poin terkirim yang dapat ditukar dengan uang digital mencapai 155.624 poin.

Baca Juga:
Selama Angleb, ASDP Layani Hingga 4,14 Juta Penumpang di 8 Lintasan

Program "Save Our Ocean" ini merupakan wujud komitmen ASDP dalam mengurangi sampah plastik dari masyarakat, yang banyak berakhir di laut. 

Sekaligus mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nomor 12, 13 dan 14 tentang Lingkungan dan Penggunaan Plastik. 

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

"ASDP berharap kehidupan bawah laut tidak terganggu dengan sampah plastik, yang digunakan secara tidak bertanggungjawab oleh manusia. Kita harapkan dengan adanya Reverse Vending Machine (RVM) ini, maka sampah botol plastik berakhir disini, dan tidak sampai di laut," katanya.

Karyawan ASDP bersama pengguna jasa dapat berpartisipasi dalam program "Save Our Ocean" melalui penggunaan mesin Reverse Vending Machine (RVM) botol plastik yang ditempatkan ASDP di sejumlah lokasi. 

Program ini juga mengajak karyawan maupun pengguna jasa untuk mulai memilah sampah khususnya plastik di tempat yg seharusnya.

Adapun program Save Our Ocean akan dilaksanakan dalam satu tahun, dan ditargetkan satu ton sampah plastik dapat dipilih menggunakan tiga mesin RVM dan dropbox plastik yang disediakan. 

Saat ini, lokasi untuk RVM ASDP yang bekerjasama dengan PlastikPay ada di tiga titik yakni dua di Jakarta dan satu berlokasi di Merak, Banten.

"Selanjutnya akan ditambah satu di Pelabuhan Ferry Express Sosoro, Merak, Banten," ungkapnya.

Shelvy menyatakan, masyarakat bisa ikut menjaga lingkungan dengan menabung botol plastik, yang telah dipakai, dengan menggunakan mesin RVM, yang tersambung dengan aplikasi PlastikPay.

Setiap orang yang memasukkan botolnya akan mendapatkan poin di aplikasi PlastikPay, yang kemudian bisa dikumpulkan dan bisa ditukarkan dengan uang digital.

Selain RVM, tambah Shelvy, ASDP juga menempatkan dropbox manual sebanyak empat titik yang berlokasi di Jabodatabek dan Merak. 

"Ke depan, kami akan tambah lebih banyak lagi lokasi baik untuk RVM maupun dropbox, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang memanfaatkannya dan turut membantu menjaga dan melestarikan lingkungan," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada 2020, wilayah lautan Indonesia sudah tercemar sebanyak 1.772,7 gram sampah per meter persegi (gr/m2). 

Dengan total luas lautan Indonesia 3,25 juta km2, maka diperkirakan jumlah sampah di laut Nusantara mencapai 5,75 juta ton.

Jenis sampah yang paling banyak ditemukan adalah sampah plastik, dengan bobot seberat 627,80 gr/m2 atau memiliki proporsi 35,4% dari total sampah di laut Indonesia pada 2020.

Selain didominasi sampah plastik, sampah yang berada di laut adalah kaca, keramik, logam, kayu, karet, busa plastik, kertas, kardus, dan lainnya. (omy)