DJKA Dukung Komunitas untuk Lestarikan Lokomotif C 300 11 yang Bersejarah

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 11/Mar/2023 22:03 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) mendukung penuh upaya pelestarian aset bersejarah yang dilakukan komunitas maupun stakeholder.

Kementerian Perhubungan bersama Indonesia Railway Preservation Society (IRPS) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan kegiatan Peresmian Perbaikan Tampilan Eksternal Lokomotif C 300 11, di Museum Transportasi TMII, Sabtu (11/03).

Baca Juga:
KAI Dukung Program Motor Gratis Kemenhub, Pendaftaran hingga 18 April 2024

Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal menyatakan bahwa langkah yang diambil oleh IRPS untuk melestarikan lokomotif C 300 11 merupakan langkah yang perlu diapresiasi. 

"Lokomotif ini memiliki sejarah yang sangat penting sebagai sarana kereta api yang berperan dalam pengangkutan material pada pembangunan Stadion Gelora Bung Karno Senayan," sebut Risal, Sabtu (11/3/2023).

Baca Juga:
Angkutan Motor Gratis (MOTIS) Kembali Digelar, DJKA Perpanjang Lintas Pelayanan Hingga Madiun

Lokomotif C 300 11 yang dipreservasi oleh IRPS tersebut merupakan salah satu dari dua lokomotif C 300 yang terdapat di Museum Transportasi TMII. Sejak didatangkan pertama kali ke Indonesia pada tahun 1957, lokomotif seri ini memiliki peran vital dalam perkeretaapian Indonesia, khususnya untuk kawasan Jakarta dan sekitarnya. Pada saat sudah tidak aktif berdinas, lokomotif ini disimpan di Depo Lokomotif Tanah Abang sebelum dipindahkan ke Museum Transportasi TMII.

Terkait dengan kegiatan preservasi sarana kereta api historis yang dilakukan oleh IPRS, Risal menyampaikan dukungan penuh kepada komunitas yang telah berdiri selama 20 tahun tersebut. 

Baca Juga:
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang, DJKA Dorong Masyarakat Beralih dari Kendaraan Pribadi

Risal berharap, kegiatan preservasi ini tidak berhenti pada lokomotif C 300 11 ini saja, melainkan dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk merawat aset-aset perkeretaapian yang sarat akan sejarah.

"Setelah ini kami mengajak IRPS untuk melanjutkan kegiatan preservasi pada lokomotif-lokomotif lain yang tersimpan di museum ini sehingga dapat menarik minat anak-anak kita untuk belajar seputar jasa perkeretaapian bagi bangsa kita," ucap Risal.

Lebih lanjut Risal menyampaikan bahwa upaya pelestarian aset bersejarah ini perlu didukung oleh segenap pihak dan stakeholder perkeretaapian.

"Kami dari DJKA siap memberikan dukungan dan pembinaan kepada komunitas-komunitas seperti IRPS ini untuk merawat sarana-sarana kita, dan semoga rekan-rekan dari KAI juga memiliki semangat yang sama," ungkap Risal.

Setelah nanti kegiatan preservasi dapat dilakukan pada sarana-sarana di museum ini, Risal mengajak serta stakeholder perkeretaapian untuk menarik minat masyarakat agar semakin banyak tang tertarik mempelajari sejarah perkeretaapian Indonesia. 

"Kita juga harus mulai memikirkan untuk membuat kegiatan-kegiatan menarik di museum ini dan memberikan tampilan digital mengenai masa kejayaan sarana-sarana yang dipajang di sini sehingga orang mau datang," tutup Risal. (fhm/omy)