Kemenhub Bersama Delegasi Tanzania dan Zanzibar Bahas Penerapan Sistem National Single Window

  • Oleh : Naomy

Rabu, 14/Jun/2023 15:52 WIB
Pertemuan Delegasi 3 negara di Pelabuhan Tanjung Priok Pertemuan Delegasi 3 negara di Pelabuhan Tanjung Priok

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sejalan dengan komitmen Indonesia untuk menerapkan Indonesia National Single Window,  Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyambut kunjungan delegasi Tanzania dan Zanzibar di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (14/6/2023).  

Hal ini merupakan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam pendekatan praktis dan inovatif terkait implementasi maritime single window tersebut.

Baca Juga:
Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Peserta Arus Balik Sepeda Motor Gratis dengan KM Dobonsolo Dilepas Dirlala

Seperti diketahui, IMO telah mengadopsi perubahan pada Konvensi Fasilitasi (FAL) dalam pertemuan the 47th IMO Facilitation Committee meeting pada awal tahun ini. Amandemen ini akan menjadikan pintu gerbang tunggal (single window) untuk pertukaran data di pelabuhan menjadi wajib mulai 1 Januari 2024.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut  yang diwakili oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Hendri Ginting saat menerima kedatangan para delegasi.

Baca Juga:
Indonesia Paparkan INSW di Sidang FAL ke-48 di Markas Besar IMO

"Implementasi Single Window ini merupakan langkah penting dalam percepatan digitalisasi di bidang perkapalan, dan akan menjadi kewajiban bagi pelabuhan di seluruh dunia untuk mengoperasikan Maritime Single Windows (MSWs) guna pertukaran informasi secara elektronik terkait kedatangan, masa tinggal, dan keberangkatan kapal di pelabuhan," tutur Capt. Hendri.

Dia juga menegaskan Indonesia sepenuhnya berkomitmen melaksanakan platform single window ini guna menyederhanakan layanan dan mengurangi beban administratif. 

Baca Juga:
Tiket Mudik Gratis Kapal Laut Sedot Minat Masyarakat

Dengan telah beroperasinya Maritime Single Window sejak tahun 2016, pemerintah terus bekerja untuk menghilangkan hambatan dan mengurangi biaya logistik guna meningkatkan kinerja pelabuhan serta daya saing.

"Hingga saat ini, Indonesia sedang berupaya untuk menerapkan Maritime Single Window di 260 pelabuhan, yang akan membuat seluruh pelabuhan di Indonesia terintegrasi penuh dengan Maritime Single Window," ungkapnya.

Indonesia akan terus mengembangkan Maritime Single Window dan terbuka untuk kesempatan memperkuat kerja sama dengan negara-negara anggota IMO lainnya guna meningkatkan maritime single window, serta dalam kesempatan ini, mendukung Sistem Pintu Gerbang Tunggal Elektronik Tanzania (TeSWS).

Kunjungan ini juga diharapkan akan memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Tanzania dan Zanzibar dalam bidang transportasi maritim, serta menjajaki kerja sama lebih lanjut dengan IMO dan negara-negara anggota lainnya.

"Saya berharap agar diskusi yang berlangsung selama kunjungan ini dapat menghasilkan pemikiran yang produktif dan konstruktif. Saya juga berharap agar Indonesia, Tanzania, dan Zanzibar dapat bersama-sama menciptakan shipping digitalization (digitalisasi pelayaran) yang lebih baik di masa depan," tuturnya.

Sebagai informasi, delegasi Tanzania dan Zanzibar di antaranya Khadija K. Rajab, Rashid Ali Salim, Rashid Futto, Felix Tinkasimile, Octavian Rutta, Khamis A. Shauri, Kalunde Kisesa, Valentina Baltazar dan Joharia Mwenda.

Pertemuan ini turut dihadiri perwakilan dari INSW, Para Pejabat dari lingkungan UPT Ditjen Hubla di Tanjung Priok, Direktur PT Pelindo (Persero) beserta perwakilan dari PT Jakarta International Container Terminal (JICT). (omy)