Pengguna Teman Bus BTS Bisa Hemat Biaya Transportasi hingga 55 Persen

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 28/Jun/2023 09:45 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut penggunaan Bus dengan skema Buy The Service (BTS) atau Teman Bus dapat menghemat biaya transportasi dengan kendaraan pribadi.

Kepala Sub Direktorat Angkutan Perkotaan, Direktorat Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Tonny Agus Setiono mengatakan, berdasarkan data survei yang dilakukan Kemenhub dengan 20.735 orang pengguna BTS di 10 kota, 46 persen responden merasakan penghematan biaya transportasi per bulan rata-rata sebesar 55 persen dari beban biaya transportasi.

Baca Juga:
Hore, Bus BTS Segera Hadir di Kabupaten Bogor

"Biaya transportasi yang dikeluarkan oleh masyarakat menjadi lebih rendah setelah menggunakan layanan BTS. Hal ini mengindikasikan bahwa kehadiran BTS secara nyata berkontribusi pada penghematan biaya transportasi bagi masyarakat pengguna layanan BTS rata-rata sebesar 55 persen," kata Toni dalam di kantor Kemenhub Jakarta, Selasa (27/6).

Dari jumlah tersebut, 1.033 responden mengaku telah menghemat 70 persen biaya transportasi dengan kendaraan pribadi. Selain itu, 2.577 responden mengatakan telah menghemat biaya transportasi 30 hingga 50 persen. 254 responden telah menghemat 60 hingga 70 persen, dan 5.627 responden mengatakan telah menghemat 50 hingga 60 persen.

Baca Juga:
Operasional Teman Bus BTS Raup Pendapatan Rp 31 Miliar dari 10 Kota

"Ya wajar saja, sebelumnya dia naik motor atau mobil, sekarang naik BTS, berkurang 55 persen rata-rata. Ada juga beberapa yang bisa menghemat 30-50 persen, 60-70 persen, dan sebagainya. Tapi secara rata-rata ini 55 persen mengurangi beban biaya transportasi masyarakat," ungkap Toni.

Toni menyebut survei tingkat kepuasan pelanggan tersebut dilakukan selama 2 tahun. Ia menyebut saat ini Kemenhub tengah melakukan penelitian terkait dampak BTS terhadap tingkat polusi udara dan pengurangan tingkat kemacetan.

Data survei tersebut menunjukkan, pengendara motor yang beralih menggunakan teman bus selama 2023 naik 72 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 61 persen. Sementara Pengendara kendaraan roda 4 yang berpindah menggunakan teman bus di 2023 naik jadi 23 persen dari 5 persen di 2022.

"Tingkat shifting di atas 70 persen untuk kendaraan roda dua menandakan peningkatan minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum, dan diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas," ujar Toni.

Toni juga mengatakan Kemenhub menargetkan jumlah rata-rata harian penumpang teman bus dapat meningkat hingga 76.080 pada 2023. Jumlah tersebut naik dibandingkan catatan pada 2022 sebanyak 72.947 orang.

Sementara itu, jumlah rerata harian penumpang angkutan bus skema BTS di 10 kota telah mencapai 64.041 orang hingga 31 Mei 2023. Dia menjelaskan, wilayah operasi Teman Bus meliputi Palembang, Medan, Bali, Surakarta, Yogyakarta, Makassar, Banyumas, Banjarmasin, Bandung dan Surabaya.