Gandeng Polairud, Ditjen Hubla Gelar Pelatihan Menembak

  • Oleh : Naomy

Rabu, 26/Jul/2023 17:11 WIB
Penyematan tanda peserta latihan menembak KPLP Penyematan tanda peserta latihan menembak KPLP

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) – Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggandeng Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polaruid) secara berkesinambungan menggelar pelatihan Peningkatan Keterampilan Menembak Awak Kapal Negara Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP). 

Baca Juga:
Kemenhub Teken Perjanjian Kerja Sama dengan BKI untuk Pemeliharaan KN Kenavigasian

“Keterampilan menembak sangat diperlukan awak Kapal Negara Patroli KPLP karena keterampilan ini dapat melatih kedisiplinan, ketenangan, kesabaran, fokus untuk menentukan suatu keputusan yang tepat,” ujar Direktur KPLP diwakili Kasubdit Patroli dan Pengamanan Direktorat KPLP Capt. Prihartanta Eka Budi Jatmika saat memberikan sambutan pembukaan di Jakarta, Rabu (26/7).

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran mewajibkan penjagaan dan penegakan peraturan perundang-undangan di laut dan di pantai guna menjamin keselamatan dan keamanan maritim. 

Baca Juga:
Rehabilitasi Pelabuhan Banjar Nyuh Nusa Penida Dianggarkan Tahun 2025

KPLP merupakan salah satu garda terdepan dalam melakukan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran serta penegak hukum di laut.  

Semboyan KPLP Dharma Jala Praja Tama memiliki makna tugas untuk menjaga laut Indonesia dari segala bentuk gangguan dan ancaman serta mencegah dan menangani kerusakan lingkungan laut. 

Baca Juga:
Kebakaran Kapal MV Layar Anggun 8 di Perairan Tanjung Berakit Berhasil Diselamatkan Tim KPLP

"Keberadaan KPLP ini tentunya sangat penting dalam menjaga keutuhan NKRI yang merupakan salah satu negara maritim terbesar di dunia," ungkapnya.  

Dalam rangka menjalankan tugas tersebut, awak Kapal Negara Patroli KPLP memerlukan berbagai keterampilan salah satunya keterampilan menembak. 

Awak Kapal Negara Kapal Patroli KPLP harus memerhatikan beberapa faktor penting, seperti pelatihan dan standar operasional, pengawasan dan akuntabilitas, koordinasi dengan otoritas lain, serta penilaian risiko. 

Menurutnya, penggunaan senjata api di lingkungan maritim terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu penegakan hukum dan fungsi deterensi atau pencegahan.

Selain itu, kata Capt. Prihartanta, keterampilan menembak juga dapat melatih tindakan dengan tingkat emosional yang stabil, pengendalian diri, selalu waspada dalam bertindak.

“Tujuan kegiatan ini guna meningkatkan dan memperluas wawasan Awak Kapal Negara Patroli KPLP, untuk menjalankan tugas di lapangan dalam melakukan pengawasan keamanan dan keselamatan dunia pelayaran,” katanya. 

Peningkatan keterampilan menembak ini juga dapat menambah wawasan tentang aturan-aturan untuk dipedomani, serta tata cara merawat dan menyimpan senjata api dinas.

Capt. Prihartanta berharap agar para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik sehingga Awak Kapal Negara Patroli KPLP dapat meningkatkan percaya diri dalam melaksanakan tugas di lapangan, yaitu melakukan pengawasan keamanan dan keselamatan pada alur Pelayaran sehingga dapat mewujudkan keselamatan dan keamanan di lingkungan maritim dari berbagai ancaman.

Sebagai informasi, para peserta peningkatan keterampilan menembak awak kapal negara patroli KPLP dibekali teori dasar menembak di hari pertama. 

Selanjutnya pada hari kedua para peserta akan melakukan pelatihan menembak secara langsung dipimpin oleh para pelatih yang dilaksanakan di Pusdik Polairud Pondok Dayung Jakarta Utara. (omy)