JOMBANG (BeritaTrans.com) - Korban meninggal yang tertabrak kereta api saat naik mobil di Jombang, Jawa Timur pada Sabtu tengah malam, merupakan satu keluarga. Keluarga itu hendak ingin menjenguk saudara yang sakit di Kediri.

"Keluarga semua. Mau bertemu keluarga yang sakit. Ke sini, saya mau mengurus kepulangan (keluarga yang meninggal), rumahnya beda-beda dan mau dimakamkan," kata salah seorang anggota keluarga Puji Santoso, di Jombang, Ahad dikutip dari Antara, Selasa (1/8/2023).

Baca Juga:
Breaking News! 2 Mobil Tertabrak Kereta Api di Bekasi

Puji mengaku bersedih tragedi itu membuat banyak anggota keluarga meninggal dunia. Selain ibu, ada anak, cucu, menantu, serta kemenakan yang juga menjadi korban.

Kecelakaan maut terjadi antara KA 423 (Rapih Dhoho) dengan mobil yang berisi satu keluarga di perlintasan sebidang tak terjaga di km 85 antara Stasiun Jombang - Sembung, Sabtu, 29 Juli malam.

Baca Juga:
Mobil Taksi Online Tertabrak Kereta Api di Deli Serdang, Penumpang Tewas

Mobil yang berisi penuh penumpang tersebut tertabrak kereta api dengan keras. Akibat hantaman itu terseret jauh dan rusak parah. Dari kejadian tersebut, enam orang meninggal dunia serta dua orang mengalami luka berat.

Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto menjelaskan mobil tersebut melaju dari arah utara ke selatan. Sebelum kejadian, warga yang tak jauh dari lokasi juga sudah memperingatkan. Bahkan, diteriaki oleh warga.

Baca Juga:
Mobil Tertabrak Kereta Api di Malang, Penumpang Luka-luka

Namun, sopir mobil diduga tidak mendengar dan tetap melaju terus melewati perlintasan KA. Tabrakan pun tak bisa terhindarkan.

Enam korban meninggal, yakni Sumiowati (60), Alinsa Mareta (16), Sutrianingsih (30), Azahrah Rohmah (14), Adelia (19), dan Wahyu Koswoyo (42).

Sedangkan, korban yang mengalami luka berat adalah Fikri Hidayatuloh (42) dan Arimbi (13). Seluruh korban juga dilakukan evakuasi ke RSUD Jombang.

Petugas sudah melakukan proses evakuasi setelah kejadian itu. Mobil dievakuasi ke tepi jalan, sehingga tak mengganggu jalannya kereta api.

Adapun lokasi musibah itu adalah jalur kereta api tanpa palang pintu. Kondisi area itu sehari-hari hanya dijaga oleh warga. Namun, saat kejadian tidak ada yang berjaga, sebab sudah tengah malam.(fhm)