Pertumbuhan EBITDA Triwulan II-2023 InJourney Lebih dari 200%

  • Oleh : Naomy

Senin, 07/Agu/2023 13:01 WIB
Dirut Injourney Dony Oskaria Dirut Injourney Dony Oskaria


JAKARTA (BeritaTrans.com) – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, yang merupakan BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia, berhasil catatkan lonjakan pertumbuhan EBITDA konsolidasian lebih dari 200% atau sebesar 216,2% pada Triwulan II tahun 2023, sebesar Rp4,6 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp1,5 triliun. 

Capaian luar biasa ini juga diikuti dengan meningkatnya Laba Bersih konsolidasian perusahaan sebesar 134,4% di angka Rp706,0 miliar di Triwulan II, di mana hal ini berarti membalikkan posisi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami rugi sebesar Rp2,1 triliun.

Baca Juga:
Bandara Ngurah Rai dan YIA Terima Sertifikat Pencegahan Terorisme dari BNPT

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan,  kinerja yang baik pada Triwulan I tahun 2023 berlanjut hingga Triwulan II tahun 2023. 

Capaian laba tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan usaha InJourney yang mencapai Rp10,7 triliun atau meningkat 69,5% dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,3 triliun. 

Baca Juga:
Injourney Group Berangkatkan Gratis 2.075 Pemudik dengan Bus, KA, dan Kapal Laut

“Kami bersyukur InJourney mampu menjaga kinerja positif pada periode ini, meskipun pertumbuhan ekonomi global pada kuartal kedua ini masih menunjukkan tren perlambatan yang disertai dengan risiko financial stress pada emerging market and developing economies (EMDEs)," tutur Dony. 

Hal ini menurutnya, diperkuat juga dengan adanya kolaborasi antara Kemenko Marves, Kemenko Perekonomian, KemenBUMN, Kemenparekraf, Kemenhub, serta seluruh stakeholder serta masyarakat yang terlibat untuk meningkatkan industri pariwisata menuju arah yang lebih baik.

Baca Juga:
InJourney Group Dukung Program Mudik 2024 Bersama BUMN, Tersedia 2.088 Tiket

Menurut data United Nations World Tourism Organization (UNWTO) - World Tourism Barometer and Statistical Annex May 2023, pemulihan industri pariwisata global tetap mengalami tantangan, di mana situasi ekonomi dunia masih menjadi faktor penghambat utama. 

"Pariwisata internasional belum akan kembali ke level tahun 2019 setidaknya hingga tahun 2024," ungkapnya. 

Meski begitu, Dony menuturkan bahwa InJourney melalui penerapan strategi “strengthen the foundation and drive core” dengan strategic objective “boosting tourism recovery” mampu menunjukkan performa yang positif pada periode Triwulan II tahun 2023 ini. 

Dony menerangkan bahwa terdapat berbagai strategi yang dilakukan yakni antara lain meningkatkan trafik penerbangan langsung internasional dan menambah rute dan jadwal penerbangan domestik.

Selanjutnya, mengembangkan destinasi pariwisata serta menciptakan pengalaman yang berkesan bagi setiap wisatawan melalui ragam atraksi, serta melakukan transformasi portofolio perusahaan. 

“Dengan strategi yang telah dan terus dilakukan dalam percepatan pemulihan ekosistem pariwisata di Indonesia, kami optimistis target pendapatan dan EBITDA InJourney secara konsolidasi yang telah ditetapkan dalam RKAP tahun 2023 yaitu target pendapatan Rp23,1 triliun dan EBITDA Rp8,5 triliun dapat tercapai," ujar Dony. (omy)