Kemhan Borong Jet Tempur F-15EX dari Amerika, Ini Spesifikasinya!

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 25/Agu/2023 13:31 WIB
Kemhan menandatangani Nota Kesepahaman untuk pengadaan 24 pesawat tempur F-15EX dari Amerika Serikat. (Tangkapan layar web boeing.com) Kemhan menandatangani Nota Kesepahaman untuk pengadaan 24 pesawat tempur F-15EX dari Amerika Serikat. (Tangkapan layar web boeing.com)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Pertahanan Indonesia memborong 24 pesawat tempur F-15EX dari Amerika Serikat (AS), jet yang disebut tak punya fitur menghindari radar alias mode siluman (stealth).

Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandom of Understanding/MoU) pembelian dilakukan antara Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan Marsekal Muda Yusuf Jauhari dan Wakil Presiden dan Manajer Program Boeing Fighters Mark Sears, di St. Louis, Senin (21/8/2023).

Baca Juga:
Pesawat Boeing 787 LATAM Airlines Terjun Bebas, Penumpang Terlempar dari Kursi hingga 50 Terluka

"Kami dengan senang hati mengumumkan komitmen kami untuk mendapatkan kapabilitas pesawat tempur F-15EX yang sangat penting bagi Indonesia," kata Prabowo, yang menyaksikan penekanan MoU itu, dikutip dari situs Boeing.

Berdasarkan rilis tim media Prabowo, pesawat tempur ini diklaim memiliki banyak keunggulan, di antaranya, F-15EX dapat membawa hingga 29.500 pound (sekitar 13.380 kilogram) muatan.

Baca Juga:
CEO Boeing Buka Suara Atas Insiden Kecelakaan Pesawat 737 Max 9

F-15EX adalah versi tercanggih dari F-15 yang pernah dibuat, dengan kontrol penerbangan digital fly-by-wire, sistem peperangan elektronik baru, kokpit digital serba kaca, dan sistem misi serta kemampuan perangkat lunak terbaru.

Jet tempur ini dapat membawa muatan hingga 13.380 kilogram, sehingga F-15EX bisa memboyong lebih banyak cadangan senjata dibandingkan generasi sebelumnya.

Baca Juga:
Boeing: Armada Pesawat di Asia Tenggara Akan Bertambah Hampir 4 Kali Lipat dalam 20 Tahun ke Depan

Bodi pesawat didesain dengan struktur yang terbilang kuat dan memiliki masa pakai hingga 20 ribu jam terbang.

F-15EX juga dibekali dengan sistem radar canggih AN/APG-82 Raytheon Technologies yang memungkinkan pesawat mendeteksi dan melacak target akurasi tinggi dengan kontrol penerbangan kokpit digital.

Sementara, situs resmi Boeing, mengungkap F-15EX juga bisa dilengkapi dengan berbagai jenis senjata, mulai dari rudal udara-ke-udara, bom dan senjata pelengkap lainnya.

Jet tempur ini dapat dioperasikan dalam berbagai misi, mulai dari udara, serangan darat, hingga operasi laut.

Ada pula sistem peperangan elektronik Eagle Passive/Active Warning dan Survivability System yang dibuat oleh BAE Systems untuk meningkatkan efektivitas misi dan kemampuan bertahan.

F-15EX tuai kritik

Dikutip dari Forbes, F-15EX Eagle II merupakan versi upgrade dari pesawat perang klasik berusia lima dekade, F-15. Masalahnya, tak ada fitur stealth seperti pendahulunya itu.

"Eagle II yang baru bukanlah pesawat tempur siluman (stealth). Namun, kemungkinan besar pesawat tersebut adalah pesawat tempur yang lebih tersembunyi (stealthy)."

F-15 Silent Eagle punya fitur stealth lantaran desain jet bermesin ganda yang besar dan kotak-kotak dengan sudut siku-siku yang memantulkan radar serta nosel mesin bundar.

Yang paling penting, para insinyur menerapkan bahan penyerap radiasi (RAM) ke bagian depan Silent Eagle. Boeing mengklaim RAM membantu F-15 menghindari radar frontal.

Bagaimana dengan material yang sama di F-15EX? Saat berkompetisi dengan teknologi Rusia atau China, setiap tingkat perlindungan sangatlah penting.

Tidak akan sulit sebenarnya bagi Boeing untuk menambahkan RAM yang sama pada Eagle II seperti yang direncanakan untuk Silent Eagle.

Angkatan Udara AS menolak mengomentari aspek desain F-15EX ini. Sementara, Boeing mengatakan informasi tersebut "kemungkinan besar akan dirahasiakan."

Terlepas dari itu, jet ini dilengkapi dengan jammer radar yang kuat yang disebut Eagle Passive-Active Warning Survivability System (EPAWSS) yang memungkinkan F-15EX membutakan radar musuh dan membersihkan jalur pertahanan udara untuk pesawat lain.

Pengamat militer Kris Osborn menilai F-15 EX tak memiliki fitur siluman terutama saat kecepatan tinggi. Meski begitu, ada beberapa fitur tambahan jet ini.

"Akankah kemampuan untuk menembakkan senjata hipersonik, mendeteksi ancaman jarak jauh dengan radar canggih, beroperasi dengan kecepatan pemrosesan komputer yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan membawa muatan senjata dalam jumlah besar memungkinkan pesawat F-15EX AU yang baru mengkompensasi kurangnya kemampuan siluman dalam kecepatan tinggi?" cetusnya, dikutip dari 19fortyfive.

Menurutnya, jet ini kemungkinan akan mengalami banyak kesulitan dalam beroperasi melawan sistem pertahanan udara canggih seperti milik Rusia dan China.

Hal itu lantaran Rusia dan China semakin mampu mendeteksi pesawat dengan ketepatan yang lebih tinggi pada jarak yang lebih jauh.

"Pertahanan udara canggih Rusia dan China yang semakin mampu mendeteksi pesawat dengan presisi lebih tinggi pada jarak yang lebih jauh," kata dia.

Selain itu, dengan menggunakan teknologi pemrosesan dan jaringan digital, pertahanan udara canggih seperti S-400 buatan Rusia dapat meneruskan data lintasan ancaman dan mengantisipasi di mana pesawat terbang berada untuk misi penargetan.

"Mempertimbangkan faktor-faktor ini, banyak yang mungkin bertanya-tanya apa alasan yang cukup masuk akal buat AU [AS] untuk membeli pesawat F-15EX mengingat lingkungan ancaman saat ini," ucap Osborn.