Cakep! PHRI dan Asita Jabar Dukung Penerbangan Pesawat Jet Berjadwal di Bandara Kertajati Mulai 29 Oktober

  • Oleh : Naomy

Selasa, 17/Okt/2023 19:51 WIB
Kolaboraksi dukungan Asita dan PHRI Jabar demi Bandara Kertajati Kolaboraksi dukungan Asita dan PHRI Jabar demi Bandara Kertajati

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Cakep! Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat serta Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Barat (Jabar) dukung penuh penerbangan berjadwal dengan pesawat jet dari Bandara Kertajati mulai 29 Oktober 2023. 

Baca Juga:
Libur Long Weekend 9-12 Mei, Penumpang Pesawat di Bandara Angkasa Pura II Diprediksi Tembus 1 Juta

Pada hari ini (17/10/2023) PT Angkasa Pura II menggelar pertemuan dengan PHRI Jabar dan Asita Jabar di Bandung.

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan,  infrastruktur serta fasilitas operasional dan pelayanan di Bandara Kertajati sudah siap menerima penerbangan pesawat jet. 

Baca Juga:
Top, Bandara Radin Inten II Raih Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan Pengelola Objek Vital & Transportasi

“Fasilitas, infrstruktur, dan SDM di Bandara Kertajati sudah siap menerima penerbangan pesawat jet berjadwal dan melayani penumpang pesawat,” tutur Awaluddin.

Menurutnya, diperlukan kolaborasi seluruh pihak untuk dapat terus memajukan Bandara Kertajati.

Baca Juga:
Trafik penerbangan di Bandara Angkasa Pura II Naik 5% di Periode Angleb

“Di dunia aviasi, setiap pihak harus berkolaborasi. Karena itu kami berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk secara berkelanjutan memajukan Bandara Kertajati,” ujarnya. 

Dia menyampaikan, sebagai bentuk kolaborasi, AP II dalam waktu dekat akan memberikan insentif bagi maskapai yang beroperasi di Bandara Kertajati.

“Kami akan memberikan insentif bagi maskapai. Ada dua yang kami sudah diskusikan secara internal, satu dalam bentuk pembebasan parking fee dan landing fee. Detailnya akan segera kami sampaikan,” ungkapnya. 

Adapun AP II bersama stakeholder mendorong tiga hal di Bandara Kertajati yakni Seamless yang mewujudkan konektivitas dari dan ke Bandara Kertajati, Affordability yakni keterjangkauan, dan Ease of travel yaitu kemudahan dalam melakukan perjalanan. 

Sebagai contoh, untuk mewujudkan Seamless maka tersedia berbagai pilihan moda transportasi publik dari dan ke Bandara Kertajati seperti operator bus, shuttle bus dan taksi. 

Sementara terkait Affordability, masyarakat Jabar dapat merasakan keterjangkauan dalam mengakses bandara. Adapun Easiness of Travel adalah mewujudkan kemudahan sejalan dengan dioperasikannya Tol Cisumdawu. 

“Bandara Kertajati semakin dekat dengan Bandung karena adanya Tol Cisumdawu. Dari Bandung ke Kertajati hanya butuh waktu 1 jam 15 menit hingga 1 jam 30 menit,” jelas Awaluddin. 

Di tempat yang sama, Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar mengatakan, sangat mendorong memajukan Bandara Kertajati melalui kolaborasi. 

“(Saat ini) kebijakan sangat bagus, Bandara Husein Sastranegara tidak dimatikan (masih melayani penerbangan dengan pesawat propeller) dan Bandara Kertajati dihidupkan,” ujar Herman. 

Dia menuturkan, sudah lumrah di mana-mana bahwa sebuah bandara berada minimal satu jam perjalanan dari tengah kota. 

Dia mendorong agar seluruh pihak dapat berkolaborasi dalam memajukan Bandara Kertajati.

Ketua Asita Jabar Budijanto Ardiansyah juga mendukung kolaborasi untuk Bandara Kertajati.

Asita Jabar sudah melakukan sosialisasi keberadaan Bandara Kertajati kepada para agen di luar negeri. 

“Terkait penerbangan sendiri, kami sudah siap menjual tiket (dari dan ke) Bandara Kertajati. Kami sudah undang agen dari Malaysia, mereka baru pertama kali datang ke Kertajati, dan antusias mereka cukup baik, respons mereka terhadap Kertajati baik,” ucapnya. 

Budijanto menambahkan, pelaku di sektor pariwisata sangat mendukung Bandara Kertajati.

“Kami dari sektor pariwisata bantu bagaimana terbang dari Kertajati,” katanya. (omy)