Jalur Dilalui Ribuan Kendaraan hingga Pejalan Kaki, Warga Cengkareng Swadaya Buat Pintu Perlintasan KA

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 29/Nov/2023 11:04 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Warga RW 11, Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, melakukan urunan dalam pembuatan pintu perlintasan kereta api.

Pasalnya, meski perlintasan berada di jalan umum yang banyak dilintasi warga, tak ada palang pintu rel kereta api. Warga sekitar juga tepaksa melakukan penjagaan pintu kereta secara sukarela.

Baca Juga:
Mobil Tertabrak Kereta Api di Boto Klaten, Satu Orang Tewas

Ketua RW 11, Trimulyo mengatakan bahwa pihaknya membangun pintu kereta model dorong agar bisa memberikan rasa nyaman kepada para pengendara.

“Kendaraan di sini yang melintas setiap hari hampir 30 ribu, baik pejalan kaki, roda dua maupun roda empat. Pembangunan ini untuk memberikan rasa kenyamanan, hasil dari swadaya masyarakat,” kata Tri kepada wartawan di Cengkareng, Selasa (28/10/2023).

Baca Juga:
KA Pasundan Tertabrak Ayla hingga Terseret 15 Meter di Sidoarjo

Tri menambahkan, pembangunan pintu perlintasan kereta ini guna mencegah jatuhnya korban jiwa kembali.

Berdasarkan catatan Tri, sedikitnya lima orang tewas dalam setiap tahunnya, sebelum pembangunan pintu perlintasan.

Baca Juga:
Truk Air Mineral Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Resmi Tak Terjaga

“Iya karena sering adanya kecelakaan, beberapa kali ada kecelakaan bahkan menimbulkan korban jiwa. Jadi saya selaku Ketua RW dan masyarakat untuk melakukan pembuatan palang pintu secara swadaya,” jelas Tri.

Dalam pembangunan pintu perlintasan ini, Tri mengaku menghabiskan biaya sebanyak Rp20 juta.

Biaya tersebut sudah termasuk untuk perbaikan jalan sekitar perlintasan yang sebelumnya bergelombang, dan penurapan pinggiran kali.

Kedepan, Tri juga mengaku, akan memasang alarm, untuk memberitahu jika ada kereta yang akan melintas. Selama ini warga yang berjaga di perlintasan rel Rawa Buaya hanya mengandalkan pandangan mata saja.

“Untuk sirine kita sudah ada tinggal pemasangan aja. Mungkin minggu depan kita akan ada pasang untuk sirine, jadi memberikan tanda-tanda bahwa akan ada kereta yg melintas,” ucapnya.

Tri berharap, PT KAI dan Dinas terkait bisa lebih memperhatikan perlintasan kereta yang belum memiliki pintu perlintasan, agar bisa memberikan rasa aman.

“Saya selaku ketua RW berharap kepada PT KAI dan Dinas terkait untuk memperhatikan dan memberikan palang pintu kereta permanen, itu harapan kami,” pungkasnya.