Merayakan Hari Disabilitas Internasional, KCIC Fasilitasi Penumpang Disabilitas di Kereta Cepat Whoosh

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 03/Des/2023 14:17 WIB
Sebanyak 100 anggota komunitas yang berasal dari berbagai daerah melakukan perjalanan pulang pergi dari Stasiun Tegalluar menuju Stasiun Halim pada peringatan Hari Disabilitas Internasional, Ahad (3/12/2023). Sebanyak 100 anggota komunitas yang berasal dari berbagai daerah melakukan perjalanan pulang pergi dari Stasiun Tegalluar menuju Stasiun Halim pada peringatan Hari Disabilitas Internasional, Ahad (3/12/2023).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember, KCIC berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memfasilitasi para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Motor Disable Federation (Modif) Indonesia untuk mencoba kereta cepat Whoosh pada Ahad 3 Desember 2023. 

Sebanyak 100 anggota komunitas yang berasal dari berbagai daerah melakukan perjalanan pulang pergi dari Stasiun Tegalluar menuju Stasiun Halim. 

Baca Juga:
KAI Berkomitmen Terus Selalu Melaksanakan Penugasan dari Pemerintah

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menyebutkan, kegiatan ini juga menjadi momen untuk mengenalkan kereta cepat Whoosh sebagai salah satu moda transportasi baru di Indonesia yang ramah untuk semua kalangan, termasuk pada penyandang disabilitas (fisik, sensorik, mental, dan intelektual). 

"Kereta Cepat Whoosh hadir dengan berbagai fasilitas yang ramah disabilitas sehingga menunjang para penyandang disabilitas untuk melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bandung ataupun sebaliknya," ujar Eva. 

Baca Juga:
Whoosh Angkut Lebih dari 200 Ribu Penumpang di Angkutan Lebaran Perdana 2024

Eva menyebutkan fasilitas ramah disabilitas itu dihadirkan di area stasiun dan di dalam kereta. Eva menyebutkan tersedia lift yang bisa digunakan penumpang dengan disabilitas fisik untuk naik dan turun dari ruang tunggu hingga ke peron tanpa perlu menggunakan tangga. 

Tersedia pula gate khusus yang dapat mengakomodir lebar kursi roda saat akan melakukan boarding. Bagi penumpang tuna netra, tersedia guiding block pada lantai dan tombol braile pada lift untuk memandu penumpang menuju berbagai lokasi di area stasiun. 

Baca Juga:
Hujan Angin di Stasiun Tegalluar Sebabkan Cipratan Air Masuk ke Pintu Kereta Whoosh saat Penumpang Naik

Untuk meningkatkan kenyamanan, disediakan toilet aksesibel yang ramah bagi penumpang dengan kebutuhan khusus saat berada di stasiun maupun di dalam kereta. Toilet tersebut cukup luas dan dapat memungkinkan bagi penumpang dengan kursi roda untuk memutar arah di dalam toilet. 

Pengumuman terkait jadwal keberangkatan yang dilengkapi dengan nomor gate check in, nomor peron, stasiun awal dan akhir juga terus disampaikan sebagai salah satu penanda yang dapat dimanfaatkan bagi para penyandang disabilitas. 

Selama dalam perjalanan, terdapat 30 kursi yang dapat digunakan untuk penumpang disabilitas. Kursi-kursi tersebut ditempatkan di ujung-ujung kereta untuk mempermudah pergerakan penumpang disabilitas. 

Khusus untuk kursi bagi penumpang disabilitas di kereta 4 memiliki kelebihan yaitu, memiliki area penyimpanan kursi roda, dekat dengan tombol darurat, serta berada di depan toilet khusus disabilitas. 

"Tidak hanya dalam bentuk fasilitas, seluruh petugas yang berada di stasiun maupun di dalam kereta juga akan kami siapkan di berbagai titik. Pegawai tersebut dilatih agar sigap memberikan pelayanan dan penanganan kepada para penumpang yang memiliki kebutuhan khusus," ujar Eva. 

Ketua Umum Modif Indonesia (Motor Disable Federation Indonesia), Januar Nugraha bersyukur dan merasa senang bisa mencoba kereta cepat Whoosh. Januar menyebutkan kereta cepat Whoosh menjadi hal baru bagi ia dan teman-teman penyandang disabilitas dan sepanjang beraktifitas di Stasiun serta di kereta sejumlah fasilitas sudah masuk kategori ramah disabilitas sehingga ini bisa menjadi pilihan para penyandang disabilitas untuk perjalanan dari Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya. 

"Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Harapannya ke depan agar semua moda transportasi dan fasilitas publik semakin ramah untuk penyandang disabilitas. Khususnya layanan proritas dengan pendampingan khusus yang sudah diterapkan di Kereta Cepat dapat diterapkan juga di semua moda transportasi, mengingat penyandang disabilitas membutuhkan waktu yang lebih untuk beraktifitas seperti naik turun saat menggunakan moda transportasi publik dibandingkan dengan penumpang lainnya," tutup Januar.