Tragedi Kecelakaan Kereta Api di Cicalengka, Pakar: Jalur Tunggal Rawan Kecelakaan

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 09/Janu/2024 11:39 WIB
Dua kereta api terlibat tabrakan di satu jalur kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024). Dua kereta api terlibat tabrakan di satu jalur kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Insiden kecelakaan mobil di Cicalengka, Jawa Barat yang terjadi pada Jumat pagi, 5 Januari 2024, merupakan sebuah tragedi maut yang. menyebabkan 4 orang meninggal dunia dan 37 penumpang mengalami luka-luka. 

Kecelakaan “adu banteng” ini diduga disebabkan oleh sistem perjalanan mobil yang menggunakan jalur tunggal.

Baca Juga:
3 Remaja Keserempet Kereta Saat Ngonten di Dekat Rel, 1 Tewas

Menurut Ketua Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia Aditya Dwi Laksana, kecelakaan "adu kambing" yang dialami KA Baraya dan KA Turangga kemungkinan besar disebabkan oleh faktor jalur tunggal yang terdapat di perlintasan Cicalengka - Haurpugur.

“Secara teknis, dalam satu jalur kereta api tidak boleh terdapat lebih dari satu gerbong, baik searah maupun berlawanan arah, pada ruas jalan yang sama, karena berpotensi menimbulkan tabrakan antara dua gerbong. mobil,” kata Aditya, Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono Wibowo menyoroti masalah garis juga menyoroti hal serupa. Kehadiran mobil satu jalur rawan kecelakaan, ujarnya, Jumat, 5 Januari 2024.

Baca Juga:
Bus Putra Sulung Diseruduk Kereta Api Lampung-Palembang, Ada yang Meninggal

“Dalam sistem kereta api, untuk satu jalur , gerbong harus bergantian. Mobil yang diprioritaskan biasanya Turangga. Nantinya KA lokal akan masuk ke salah satu lokasi stasiun terdekat, tunggu KA Turangga lewat, barulah KA lokal masuk ke jalur utama. line,” kata Sony dalam keterangannya di situs itb.ac.id seperti dikutip Jumat, 5 Januari 2024.

Menurut dia, jalur kereta ganda diperlukan untuk menghindari kejadian serupa di Cicalengka. Khusus untuk jalur Selatan. “Jalur selatan sempat molor,” ujarnya. 

Baca Juga:
Truk Air Mineral Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Resmi Tak Terjaga

Saat ini, menurut Sony, hanya jalur utara yang dipasang mobil jalur ganda. Sebagai transportasi jarak jauh, kereta api dinilai masih menjadi pilihan favorit, terutama saat musim liburan.

Lalu apa perbedaan jalur tunggal dan jalur ganda? Dilansir dari Repositori Universitas Siliwangi, jalur tunggal ( single track ) hanya mempunyai satu lajur pada perlintasan bebas dan digunakan untuk melayani arus kereta api dari dua arah. Sebaliknya, jalur ganda memiliki total dua jalur perlintasan yang berdiri sendiri; setiap jalur hanya digunakan untuk melayani arus kereta api dari satu arah saja.

Selain itu, perbedaan jalur tunggal dan jalur ganda pada perlintasan kereta api juga mencakup aspek kapasitas, efisiensi, dan keselamatan. 

Jalur tunggal, dengan hanya satu jalur pada perlintasan bebas, memiliki kapasitas terbatas, sehingga hanya satu kereta yang dapat melintas dalam satu waktu. Hal ini dapat menyebabkan menunggu di stasiun atau jalur kemudi jika ada kereta api melaju dari arah berlawanan sehingga meningkatkan potensi penundaan dan risiko kecelakaan.

Sebaliknya, jalur ganda, yang memiliki dua jalur terpisah, memberikan kapasitas lebih tinggi sehingga memungkinkan lebih dari satu kereta beroperasi secara bersamaan. Efisiensi operasional juga meningkat karena kereta api tidak perlu menunggu untuk memberikan jalur.

Selain itu, manajemen lalu lintas dapat dilakukan dengan lebih efektif, mengurangi konflik dan meningkatkan keselamatan. Oleh karena itu, pembangunan jalur ganda pada perlintasan kereta api dinilai sebagai solusi yang dapat meningkatkan kapasitas, efisiensi, dan keselamatan sistem transportasi kereta api, serta mengurangi risiko kecelakaan seperti yang terjadi di Cicalengka.