Keberhasilam Transformasi Pelindo Multi Terminal Mengacu 6 Pilar

  • Oleh : Naomy

Senin, 05/Feb/2024 19:30 WIB
Terminal Jamrud, Jawa Timur, kelolaan SPMT Terminal Jamrud, Jawa Timur, kelolaan SPMT

SURABAYA (BeritaTrans.com) - Direktur Operasi PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Arif Rusman Yulianto menjelaskan, proses Transformasi yang dilaksanakan mengacu pada enam pilar yakni, Proses, SDM, Teknologi, Peralatan, Infrastruktur & HSSE hingga saat ini terminal yang sudah dilakukan transformasi telah mencapai maturity level 3 yang akan dikembangkan secara terus menerus.

"Sepanjang tahun 2023, SPMT telah melakukan transformasi di 24 Cabang Pelabuhan, dengan melakukan standarisasi dan digitalisasi dimulai dari perbaikan planning and control, serta improvement traffic flow sehingga kegiatan bongkar muat menjadi lebih maksimal," tutur Arif di Surabaya, Senin (5/2/2024).

Baca Juga:
Dukung Ekonomi & Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di 3 Pelabuhan

Dengan demikian, selama dua tahun ini SPMT telah melakukan transformasi di 25 terminal di wilayah kerjanya. 

Sejak serah terima operasi terminal, SPMT terus berbenah diri dengan melakukan proses transformasi yang bertujuan untuk melakukan standarisasi seluruh pelabuhan yang dikelola di seluruh Indonesia. 

Baca Juga:
Pelindo Multi Terminal Berangkatkan 400 Pemudik dari Medan

Proses transformasi diawali dengan melakukan standarisasi di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap.

Tahun 2023, SPMT mencatatkan kinerja yang positif dalam pelayanan arus muatan barang curah kering seperti batu bara, bijih besi, gula, kedelai dan lainnya naik 5,9% year on year (yoy) sebesar 55,1 juta ton, sementara curah cair juga mengalami peningkatan 8,9% (yoy) sebesar 30,3 juta ton. 

Baca Juga:
Pelindo Sebut Pelabuhan Lembar Catat Kinerja Positif di 2024

Arus general cargo dan bag cargo mengalami peningkatan 9,8% dibandingkan 2022 sebesar 25,2 juta ton, sementara arus barang berupa gas mengalami peningkatan 49,8% sebesar 13,1 juta MMBTU.

Sama halnya dengan arus barang berupa kendaraan, juga mengalami peningkatan yang mencapai 1,5 juta unit atau naik 8,4% dari 2022. 

"Terpantau juga arus peti kemas naik 1,1% dari 2022 menjadi 429 ribu TEUs," katanya.

Untuk mendukung proses transformasi pelabuhan, SPMT mengimplementasikan sistem operasi pelabuhan multi terminal yang terintegrasi yang disebut PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose), yang merupakan inisiatif strategis Pelindo Group. 

PTOS-M merupakan platform aplikasi pendukung operasi untuk layanan kepelabuhanan pada kargo nonpetikemas yang berbasis fungsi planning and control. 

PTOS-M memiliki arsitektur yang terintegrasi dengan sistem-sistem lain seperti: customer portal, sistem layanan kapal, dan sistem layanan keuangan. 

Selain terintegrasi dengan beberapa sistem, PTOS-M menurut Arif, memiliki fitur yang memberikan kemudahan layanan seperti online booking request, operation planning, storage inventory, serta control & monitoring.

Selain itu, perbaikan pada proses berdampak pada peningkatan produktivitas Ton/Ship/Day serta penurunan port stay dan cargo stay yang signifikan. 

Untuk meningkatkan layanan end to end kepada pengguna jasa serta sebagai salah satu langkah dalam meningkatkan market share, SPMT melaksanakan program peningkatan status terminal multipurpose menjadi dedicated terminal yaitu Terminal Curah Cair (TCC) Ujung Baru, Terminal Curah Kering (TCK) Ujung Baru.

Selanjutnya, TCK IKD 2 dan IKD 3 Pelabuhan Belawan; TCC Dermaga CPO I dan CPO II Pelabuhan Bagendang; TCK Dermaga C dan TCC Dermaga B sisi dalam Pelabuhan Dumai; TCK Multipurpose 2 Pelabuhan Tanjung Intan, TCC Jetty 1 dan 2 Pelabuhan Bumiharjo; serta TCC Martapura Baru Pelabuhan Trisakti.

Sepanjang tahun 2023, SPMT memperluas bisnisnya melalui kerja sama operasional TUKS BUMN dan swasta, pengoperasian pelabuhan Kementerian/Lembaga, serta layanan nonkontainer tambahan dan ekspansi binis. 

"Di tahun ini, SPMT akan terus melakukan transformasi pada lima terminal yaitu Malahayati, Lhokseumawe, Parepare, Garongkong, dan Lembar," imbuh dia. 

Perusahaan bertekad takkan berhenti bertransformasi, mengoptimalkan operasional, memperluas ekspansi bisnis. 

"Tentu saja juga meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, menjadi yang terbaik untuk Indonesia," pungkas Arif. (omy)