PO Borlindo Rilis Bus Baru dari Karoseri New Armada

  • Oleh : Bondan

Jum'at, 27/Nov/2020 19:50 WIB
Dua bus baru PO Borlindo buatan Karoseri New Armada. Foto: Kompas.com Dua bus baru PO Borlindo buatan Karoseri New Armada. Foto: Kompas.com

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Dua bus baru dari Karoseri New Armada milik Perusahaan Otobus (PO) Borlindo asal Sulawesi baru saja dirilis.

Dua bus ini menggunakan bodi Evolander SHD yang dipasangkan dengan sasis Volvo B11R.

Baca Juga:
Bus Tingkat 3 Pertama di Indonesia, Punya PO Mana Ya?

PO Borlindo terkenal dengan bus yang memakai sasis premium. Unit Evolander SHD milik PO Borlindo ini memiliki keunikan dibanding model Evolander pada umumnya.

Bus dengan kelir putih dan livery biru dan putih jika dilihat lebih besar daripada biasanya. Tampilan yang terlihat besar ini sengaja dibuat sesuai pesanan khusus PO Borlindo.

Baca Juga:
Mewah! PO Borlindo Rilis Bus Double Decker Baru

Development Design New Armada Deddy Hermawan mengatakan, permintaan PO Borlindo yaitu bagasi yang lebih tinggi dan model kaca samping yang dibuat lebih ramping.

Baca Juga:
Bocoran Bus Baru, Avante D2 Milik PO Borlindo dari Karoseri Tentrem

“Sepertinya kostumer ingin jual bagasi atau daya muatnya jadi keunggulan. Ukuran kaca yang lebih sempit karena lantainya yang lebih tinggi. Kekurangannya pandangan samping jadi sempit,” ucap Deddy, Rabu (25/11/2020).

Namun tampilan eksterior, terutama dari samping malah terlihat seperti bus yang sangat tinggi. Melihat bodi yang lebih tinggi lalu dengan bentuk kaca samping yang tipis, membuat kesan bus yang sangat besar.

Sales Executive New Armada Jatibaru, Gerry Adrian mengatakan, susunan kursi di kabinnya juga mengikuti tren jaga jarak, memakai model 1 di kiri, 1 di tengah dan 1 di kanan (1-1-1).

“Betul komposisinya 1-1-1 dan pakai leg rest. Total kursinya bisa 27 sampai 29 seat, bisa diubah-ubah. Di dalamnya tidak ada toilet,” ucap Gerry.

Kembali ke bagian luar bus, ada pelindung besi yang ada di bagian atas kaca bus ini. Jika biasanya di bus Sumatera fungsi tameng ini untuk menghindari lemparan batu, berbeda dengan bus untuk di Pulau Sulawesi ini.

“Fungsinya melindungi kaca atas. Jalur Sulawesi Selatan kan lewat hutan, belum ada tol. Sengaja dibuat kecil biar pandangan penumpang ke depan tidak terganggu,” kata Gerry.

Memang benar, walaupun mengadopsi model double glass, pandangan ke depan tidak terhalang oleh pelindung kaca. Begitu juga sekat antara kaca atas dan bawah yang bentuknya tipis, membuat pandangan penumpang luas ke depan. (Kompas.com)