Boeing Cari 160 Pilot untuk Jadi Instruktur Pesawat 737 Max

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 17/Des/2020 10:54 WIB


SEATTLE (BeritaTrans.com) - Perusahaan dirgantara Amerika Serikat (AS) Boeing mencari 160 pilot untuk ditempatkan di berbagai maskapai penerbangan dunia. Ini sebagai upaya untuk memastikan pesawat Boeing 737 Max bisa segera digunakan kembali setelah dikandangkan pascakecelakaan melibatkan maskapai Indonesia dan Ethiopia.

Dokumen yang dikeluarkan Boeing menyebutkan, pilot hasil perekrutan di bawah program 'Global Engagement Pilot' itu akan menjadi instruktur atau pengamat kokpit dan bertugas selama 35 hari.

Baca Juga:
Perjuangan Eva Claire Piloti Boeing 747

"Tugasnya meliputi aktivitas konsultasi dan membantu pelanggan, termasuk peluang untuk terbang," demikian isi dokumen, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (17/12/2020).

Syaratnya, pilot tersebut harus memiliki pengalaman setidaknya 1.000 jam sebagai instruktur dan tidak pernah terlibat dalam insiden, kecelakaan, atau pelanggaran lain serta memiliki lisensi menerbangkan pesawat 737 atau armada Boeing lainnya.

Baca Juga:
Dukung Penerbangan Bebas Emisi, Sekolah Pilot ini Ajarkan Terbangkan Pesawat Listrik

Meskipun bekerja hanya sebulan lebih, mereka akan mendapat gaji setara tahunan mencapai 200.000 dolar AS atau Rp2,8 miliar. 

 

Baca Juga:
Menggiurkan, Intip Gaji Miliaran Pilot Private Jet di Dunia

Seorang sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan, Boeing menganggarkan 32 juta dolar AS untuk program tersebut.

Perekrutan yang tidak biasa ini merupakan bagian dari kampanye Boeing untuk meperlancar peluncuran kembali pesawat 737 Max hasil desain ulang sehingga bisa membangun kembali kepercayaan setelah kecelakaan yang menewaskan total 346 orang pada 2018 dan 2019.

"Kami terus bekerja sama dengan regulator global dan pelanggan untuk mengembalikan 737-8 dan 737-9 dengan aman ke layanan seluruh dunia," kata juru bicara Boeing.

Boeing dan otoritas penerbangan sipil AS FAA memastikan pesawat 737 Max kini termasuk yang paling aman di dunia setelah menjalani perbaikan perangkat lunak pada kokpit.

Namun Boeing masih harus membuktikan kepada maskapai mengenai keamanan pesawat terlarisnya tersebut.

Boeing membuat rencana investasi awal senilai 1 miliar dolar AS yang digunakan untuk merekrut pilot, menggelar pelatihan, serta pengembangan untuk pilot generasi berikutnya.

(lia/sumber:inews.id)