JAKARTA (BeritaTrans.com) - Satu tongkang tampak sandar di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara.

Kapal besar ini sedang bongkar muatan minyak CPO (Crude Palm Oil) di dermaga Wali Jati. Muatan itu dari Kuala Kapuas, Kalimantan.

Baca Juga:
6 ABK WNI Wafat di Kecelakaan Kapal Korea di Perairan Jepang, Kemenhub Fasilitasi Pemulangannya

Bowo (31) asal Jawa Tengah, merupakan salah satu kru dari 5 awak tongkang ini. "Bawa muatan 5.500 ton minyak, untuk minyak goreng dan kosmetik. Dibawa dari Kuala Kapuas, Kalimantan,", kata pelaut, yang pernah ikut diklat di Pertamina, Rawamangun, Jakarta Timur, itu 

"Biasanya perjalanan hanya 8 hari saja, tapi karena ini lagi musim baratan dan cuaca cukup ekstrem, jadi 19 hari baru sampai di Pelabuhan Marunda ini," ucap Bowo yang bujangan ini pada saat ditemui BeritaTrans.com, Jumat (29/01/2021). 

Baca Juga:
Pemulangan Jenazah ABK Wafat di Republik Fiji Difasilitasi Kemenhub

Dia mengutarakan cuaca buruk dan gelombang tinggi mengakibatkan penambahan hari pelayaran.

Baca Juga:
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah 3 Pelaut Alami Kecelakaan Kapal Terbalik di Korsel

"Selama dalam berlayar kita mengalami cuaca buruk dengan gelombang yang cukup tinggi di Pulau Karimun Jawa dan Pulau Bawean. Karena itu agak telat sampai Marunda ini," tuturnya.

Pada saat berlabuh atau sandar dimaanfaatkanya utuk berlibur atau refresing di darat. 

"Kalo lagi labuh atau sandar dan sedang bongkar dan isi muatan itulah waktu libur, santai atau main ke darat sekedar refresinglah, kan berhari-hari yang dilihat hanya air saja dalam perjalanan," katanya sambil tersenyum. 

Bowo baru bekerja selama dua bulan di kapal tongkang ini. Sebelumnya kerja di kapal ikan.

Dia mengemukakan dari gaji sebagai krup tongkang, dikumpulkan untuk ambil pendidikan lagi

Bowo menuturkan dengan mengikuti pendidikan lanjutan, ada harapan besar dapat pekerjaan lebih baik, sehingga terjadi peningkatan kesejahteraan.(ahmad)