KJRI soal Akses Arab Saudi Ditutup: Tak Ganggu Kepulangan Jemaah Umrah

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 05/Feb/2021 10:52 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi memastikan penutupan kembali akses wilayah negara itu terkait pandemi Covid-18 tidak mengganggu kepulangan jemaah umrah.

Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan, jemaah umrah akan pulang sesuai dengan jadwal masing-masing ke Indonesia.

Baca Juga:
Menhub Hadiri Diskusi ICAO Tingkat Menteri di Arab Saudi

"Kalau untuk keluar dari Saudi, tidak ada masalah," kata Endang di Jeddah, Rabu (3/2) sebagaimana tertulis dalam rilis resmi Humas KJRI.

Merespons bertambahnya kasus Covid-19 di Arab Saudi, pemerintah setempat membatasi kedatangan dari 20 negara termasuk Indonesia. Izin masuk ke wilayah tersebut hanya diberikan kepada warga negara Saudi, diplomat, praktisi kesehatan, berikut keluarganya. Kebijakan yang terbit pada 2 Februari ini berlaku per Rabu 3 Februari pukul 21.00.

Baca Juga:
Lion Air Segera Buka Penerbangan Umrah dari Yogyakarka ke Saudi

Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi membuka pelaksanaan ibadah umrah bagi warga negara lain terhitung 1 November 2020 hingga 2 Februari 2021. Selama waktu tersebut, Indonesia telah memberangkatkan 2.603 jamaah umroh.

Menurut Endang, selama di negara itu, para jamaah tetap harus melaksanakan disiplin protocol kesehatan sebagaimana telah ditentukan pemerintah setempat.

Baca Juga:
Arab Saudi Akan Borong 78 Pesawat Boeing

Hingga kemarin, katanya, sebanyak 670 jamaah asal Indonesia sedang menjalankan ibadah umrah.

"Mereka sedang menjalankan ibadah umrah dan menunggu jadwal kepulangannya," terang Endang.

Menanggapi aturan ini, Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengatakan akan mematuhi dan menyesuaikan dengan kebijakan tersebut. Agar keberangkatan jamaah umroh sesuai dengan kebijakan pemerintah Saudi, kemenag akan berkoordinasi dengan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (AMPHURI).

Pelaksana tugas Dirjen Haji dan Umrah Kemenag, Oman Fathurahman mengatakan tidak tersedia pilihan lain bagi Kemenag, perusahaan travel, dan jamaah.

"Ini kebijakan mutlak Saudi. Dari kita, termasuk Kemenag, travel-travel, jemaah, tidak ada pilihan lain selain mengikutinya. Itu kan bukan hanya Indonesia," kata, Oman saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (3/2).

(lia/sumber:cnnindonesia.com)