Oleh : Redaksi
CIBITUNG (BeritaTrans.com) - Pool pusat, Cibitung nampak sepi, dan terlihat sebuah bus yang tidak jadi narik karena jumlah minimum penumpang nya tidak sampai.
Baca Juga:
Terminal Kepuhsari Jombang Hanya Berangkatkan Sedikit Bus saat Libur Panjang
Di temui habis berbuka puasa, Kotong (48) di sebelah bus nya bertujuan, Jakarta-Slawi ini nampak sedang binggung akibat kebrangkatan bus nya di cancle.
Kotong sendiri sudah menjadi supir bus Sinar Jaya selama tujuh belas tahun, Bapak ber istri satu dan mempunyai dua anak ini menyampaikan kepada BeritaTrans.com mengenai suka dan dukanya menjadi aupir bus (20/4/2021).
Baca Juga:
Lika-Liku Perjalanan Bus ALS Bekasi ke Medan, Lalui Lintas Tengah Sumatra Berhari-Hari
Dia mengaku karena di cancle seperti ini membuatnya berfikir keras untuk mendapatkan duit, karena dua anaknya masih sekolah.
Dan karena Covid, serta penurununan jumlah penumpang di bulan Ramadhan, sangat mempengaruhi jumlah pendapatan nya saat ini.
Baca Juga:
Menhub: Perlu Perhatian Khusus Pada Pelaku Perjalanan Wisata
Apa lagi dia sangat merasa terbebani oleh keputusan pemerintah untuk tgl 6-17 Mei yang di tidak bolehkan nya Mudik Lebaran.
Padahal di saat mudik lebaran adalah salahsatu hal yang di tunggu para supir AKAP, ini di karenakan tarif kenaikan harga nya cukup drastis, dan itu salahsatu pendapatan buat mereka. Dan suka duka nya selama menjadi supir adalah.
"Untuk sukanya ya saya ga munafik, saya suka narik bus karna kalau narik, pasti dapat duit, dan bekerja di Sinar Jaya, karena Sinar Jaya adalah PO besar jadi masyarakat sudah tau untuk bus mana yang akan mereka pakai" ujar Kotong.
Dan untuk pengalaman duka yang di sampaikan pak Kotong sendiri cukup miris, karena penurunan jumlah penumpang hampir 60% untuk yang dia tarik sendiri.
"Apalagi di tambah pengurangan pekerja atau supir, karena hampir 50% supir Sinar Jaya di istirahatkan di rumah, dan yang jadi masalah yang di rumahkan itu tidak jelas pekerjaannya" tambah pak kotong kepada BeritaTrans.com