Bor Raksasa Proyek MRT Bakal Mulai Lagi Bikin Terowongan

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 01/Jun/2021 14:47 WIB
Ilustrasi bor raksasa. (Ist) Ilustrasi bor raksasa. (Ist)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) fase 2A CP 2021 Bundaran HI - Harmoni sudah 16,56% per 25 Mei 2021. 

Ditargetkan ruas ini tersambung pada bulan Maret atau April 2025. 

Baca Juga:
Penandatanganan Paket Kontrak 205 MRT Jakarta Disaksikan Menhub

"Saat ini progresnya mencapai 16,56% sedikit di atas target. Masih still on target," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P. Sabandar, Senin (31/5/2021). 

Saat ini pekerjaan konstruksi yang sedang dilakukan mulai dari stasiun Monas hingga stasiun Thamrin. Selain itu perusahaan juga tengah menunggu kedatangan mesin boring tunnel untuk ruas ini. 

Baca Juga:
Antisipasi Kemacetan Kegiatan di Monas, 11 KA dari Stasiun Gambir Beroperasional di Stasiun Jatinegara

"Mesin itu akan didatangkan pada lokasi proyek. Oktober atau November tahun ini akan mulai dipasang instalasi, pada saat bersama lubang untuk memasukkan mesin boring tunnel itu disiapkan baik itu di stasiun Monas maupun Thamrin, dan setelah di instalasi di bawah pekerjaan boring akan dimulai awal tahun depan," jelasnya. 

William juga menjelaskan untuk target operasional fase I dari Bundaran Hi sampai Harmoni akan dilakukan pada bulan Maret/April 2025. Sementara untuk rampung semua MRT Fase 2 ini dari Bundaran HI - Kawasan Kota Tua selesai pada Agustus 2027. 

Baca Juga:
Sudah Beroperasi 5 Tahun, MRT Jakarta Angkut 102 Juta Penumpang

"Tantangannya memang Covid ada pekerjaan tertunda karena seluruh kegiatan berhenti, dan kita memberlakukan PSBB, sehingga tenaga yang harus datang dari luar negeri juga harus ditunda. Tapi sekarang sudah kembali," jelasnya. 

Saat ini pihaknya melihat ada tiga tantangan dalam pembangunan ruas ini, mulai dari kondisi bawah tanah wilayah Utara Jakarta, yang kondisi tanahnya kurang bagus, settlement tanah, juga berhadapan dengan cagar budaya yang harus diperhitungkan. Juga butuh penataan tata Kelola lalu lintas karena ruang konstruksi yang sempit karena lokasi di perkotaan. 

Nilai investasi proyek ini fase 2 Bundaran Hi - Kota adalah Rp 22,5 triliun yang sudah disetujui oleh pihak Jepang. William menjelaskan masih menunggu appraisal pihak jepang jika ada penambahan dana yang dibutuhkan pada proyek. 

"Tapi dari yang kemarin fase dua dana yang sudah disiapkan itu sebesar Rp 22,5 triliun," jelasnya.(fh/sumber:cnbc)