6 Alasan Kenapa Pramugari Harus Pakai Seragam Ketat

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 02/Jun/2021 09:21 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Setiap maskapai pesawat punya seragam yang menjadi ciri khas para pramugarinya. Seragam ini menambah rasa bangga ketika pramugari mengenakannnya dan berjalan dengan anggun di tengah bandara melewati ribuan calon penumpang.

 

Baca Juga:
Angkasa Training Center Lion Air Group untuk Pendidikan Gratis Pramugari dan Pramugara

Kebanyakan masyarakat awam menyukai seragam yang dikenakan pramugari karena menganggapnya sangat cantik. Nyatanya, ada rasa tidak nyaman yang kadang pramugari rasakan karena seragam tersebut.

Yolevrin, mantan pramugari Singapore Airlines, membicarakan hal-hal menarik terkait seragam yang telah menemaninya bekerja sekira tiga tahun lamanya. Apa saja ya?

Baca Juga:
Wapres Ma`ruf Amin: Kalau Ada Larangan Pramugari Berjilbab, Agak Aneh

Tidak lecek walaupun belum disetrika

Kain yang digunakan maskapai asal Singapura untuk membuat seragam para pramugarinya bukan merupakan bahan yang mudah kusut. Ditambah lagi dengan motif batik yang cukup ramai, membuat kerutan-kerutan kecil di sekitar seragam tidak akan terlalu terlihat.

Baca Juga:
Pramugari Ungkap Pertanyaan Konyol yang Sering Ditanyakan Penumpang di Pesawat

Beberapa pramugari akan menyetrika seragam mereka setelah dicuci. Namun bagi Evrin, ia sangat jarang, bahkan hampir tidak pernah menyetrika seragamnya. Ia akan menggantungnya setelah seragam selesai dijemur. Mantan pramugari itu mengungkapkan, meski belum disetrika, seragamnya tidak lecek.

“Ini tuh pattern-nya kan bunga-bunga ya, guys, kayak batik. Nah, ini tuh mau kalian cuci, masukin mesin cuci, keluar, itu udah kayak langsung rapi. Gak usah disetrika lagi … Kalau aku sih dulu, kayaknya gak pernah aku setrika sama sekali. Karena setiap kali, udah keluar dari mesin cuci aku tinggal gantung, ya udah. Besokannya kayak udah langsung licin aja gitu, guys,” ucap Evrin dalam video yang baru-baru ini diunggahnya.

 

Ada pengait bra

Seragam mantan maskapai Evrin memiliki model kerah yang agak lebar. Saat pramugari mengenakan bra, talinya tentu akan terlihat. Namun jika mengunakan dalaman tanpa tali, rasanya kurang nyaman. Untungnya, pihak maskapai membuat pengait di bagian dalam baju, tepatnya pada kerah. Tali bra yang digunakan pramugari bisa diselipkan di sana dan keberadaannya akan tersembunyi. Penampilan pun menjadi lebih rapi.

“Agak sabrina, agak lebar bagian dada sininya, kebukanya. Cewek-cewek pasti tau kalau bra paling nyaman nyangkutnya ke atas sini (pundak). Nah, aku sukanya dari seragam ini adalah, kalian bisa banget pakai bra yang ada talinya gitu karena di sini (bagian dalam kerah) ada kancingnya gitu. Jadi tali bra kalian, kalian jepit di sini, terus dimasukin,” katanya.

Satu seragam dibuat khusus untuk satu pramugari

Seragam milik pramugari tidak memiliki ukuran seperti baju pada umumnya, seperti XL, L, M, dan S. Seragam tersebut dijahit berdasarkan ukuran tubuh masing-masing pramugari, karena seragam yang pramugari kenakan harus sangat pas dengan tubuh mereka dan dapat memperlihatkan bentuk tubuh pramugari itu sendiri.

Evrin menceritakan, di tahun awal bekerja, Evrin masih belum terbiasa dengan seragam yang ia harus gunakan. Karena terlalu ketat, mantan pramugari itu jadi merasa tidak nyaman.

Seragam yang dijahit khusus ini juga membuat para pramugari tidak bisa sembarang meminjam seragam milik rekan kerjanya. Meskipun tubuh mereka sekilas terlihat sama, terkadang ada saja bagian-bagian seragam yang tidak pas di badan pramugari lain. Evrin mengatakan, hal ini karena tubuh setiap orang memiliki keunikannya tersendiri.

Belahan rok lumayan tinggi

Bawahan seragam pramugari kebanyakan berupa rok panjang dengan belahan cukup tinggi hingga mencapai paha. Ternyata, belahan itu dibuat bukan untuk estetika semata. Pramugari bertugas untuk memberikan pelayanan maksimal kepada penumpang. Geraknya harus cepat dan cekatan, terutama jika terjadi emergensi. Tanpa belahan pada roknya, ruang gerak pramugari akan menjadi terbatas. Alhasil, mereka tidak bisa berjalan dengan leluasa dan menghambat pekerjaannya.

“Kalau ini belahannya gak tinggi, pasti kita jalannya otomatis lebih susah gitu.Karena gimanapun juga, tujuan utama seragam pramugari selain untuk terlihat cantik atau menarik, tapi fungsinya itu juga untuk bekerja … kalau ada kenapa-kenapa, kita harus lari. Harus cepat. Harus gerak cepat. Gak mungkin kita jalan pelan karena kehalang roknya,” ujar Evrin.

Namun, belahan pada rok itu membuat Evrin merasa seperti mengenakan rok pendek dibanding rok panjang. Terlebih jika ia sedang berjalan menuju pesawat dengan kondisi cuaca berangin. Roknya akan tertiup dan terangkat cukup tinggi.

Kantong rahasia

Tidak seperti baju pada umumnya yang memiliki saku di luar bagian, saku pada seragam Evrin tersembunyi di dalam rok. Ukuran kantongnya pun sangat kecil, hanya cukup untuk menyimpan catatan-catatan kecil yang biasa dibawa oleh pramugari.

Tempat pulpen dalam seragam

Di bagian dalam kerah seragam, berdekatan dengan pengait bra, terdapat pengait lain. Di sana biasanya digunakan para pramugari untuk menyimpan sebuah pulpen. Pulpen tersebut akan disimpan di dalam baju, bukan di bagian luar baju.

Untuk Evrin, penempatan pulpen pada seragamnya tergolong agak aneh. Ia kerap kali merasa tidak nyaman karena ketika ada penumpang yang ingin meminjam pulpen, ia harus merogoh bagian kerahnya. Letak pulpen juga berdekatan dengan bagian dada.

“Sebenernya menurut aku, ini tuh agak-agak aneh. Jadi kalau misalnya ya, penumpang mau pinjem pen, ini tuh harus begini (merogoh ke dalam baju). Menurutku agak aneh, gak sih, guys? Kayak, ngeraba-rabanya di sini, which is ini udah dekat banget sama bagian dada kita,” ungkap Evrin.

(lia/sumber:okezone.com)