Covid-19 Bikin Maskapai Emirates Rugi Rp78,65 Triliun

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 15/Jun/2021 23:46 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Maskapai Emirates membukukan kerugian senilai US$5,5 miliar atau setara Rp78,65 triliun (kurs Rp14.300), pertama kali dalam 3 dekade terakhir akibat pandemi covid-19 yang menghantam industri penerbangan.

Perusahaan mengumumkan menerima suntikan modal sebesar US$3,1 miliar atau setara Rp44,33 triliun dari pemerintah Uni Emirat Arab selaku pengendali perusahaan. Aliran modal tersebut diberikan agar Emirates dapat bertahan di tengah krisis.

Baca Juga:
Maskapai Emirates Hadirkan Kios Nirsentuh Agar Penumpang dapat Bepergian dengan Aman

"Kami dihantam keras akibat anjloknya permintaan penerbangan internasional seiring dengan penutupan perbatasan berbagai negara dan pemberlakuan pembatasan perjalanan yang ketat," kata Ketua dan Kepala Eksekutif Emirates Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, dikutip dari AFP, Selasa (15/6).

Maskapai, yang terpaksa menghentikan sementara operasi tahun lalu, mengalami penurunan pendapatan 66 persen menjadi US$8,4 miliar. Selama periode sama, Emirates tercatat hanya mengangkut 6,6 juta penumpang atau turun 88 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga:
Emirates Airline Tawarkan Akomodasi Gratis bagi Pelancong ke Dubai

"Pandemi covid-19 terus mengambil korban yang luar biasa pada kehidupan manusia, komunitas, ekonomi, dan pada industri penerbangan dan perjalanan," katanya.

Sebelum pandemi menerjang terakhir kalinya perusahaan mencatatkan kerugian adalah pada pembukuan tahun keuangan 1987-1988 atau saat perusahaan baru memulai operasinya.

Seperti perusahaan penerbangan lainnya, Emirates mulai mengumumkan PHK terhadap karyawan sejalan dengan dikandangkannya pesawat jumbo seperti Airbus A380 dan Boeing seri 777.

Emirates, termasuk anak usahanya Dnata, menyampaikan telah memangkas sekitar 30,8 persen karyawannya menjadi 75.145 orang.

(lia/sumber:cnnindonesia.com)