Jatuhnya Persenjataan Militer ke Taliban Bikin Malu Gedung Putih

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 19/Agu/2021 22:24 WIB
Foto:istimewa Foto:istimewa

AFGHANISTAN (BeritaTrans.com) - Video petempur Taliban melakukan patroli dengan kendaraan lapis baja buatan Amerika Serikat (AS), sambil menenteng senjata api yang dipasok AS dan menaiki helikopter Black Hawk setelah kolapsnya pemerintahan Afghanistan telah mempermalukan Gedung Putih.

Kelompok Taliban telah menguasai Afghanistan. Kini para militan Taliban terus berpatroli dengan membawa senjata laras panjang di kawasan Ibu Kota Afghanistan.

Baca Juga:
AS Kembali Terbangkan Drone Pengintai Usai Insiden di Laut Hitam

Seperti dilansir AFP, Kamis (19/8/2021), kelompok militan yang berhasil mengambil alih kekuasaan di Kabul dalam waktu singkat ini dilaporkan menguasai sejumlah besar persenjataan, perlengkapan militer dan amunisi yang dipasok AS untuk pasukan keamanan Afghanistan.

Gambar dan video yang beredar di media sosial menunjukkan para petempur Taliban menenteng senapan serbu M4 dan M18, juga senapan sniper M24, saat berpatroli di jalanan dengan Humvee dari militer AS.

Baca Juga:
Mengejutkan! Ini Isi Balon Mata-mata China Saat Dibedah

Sebuah video lainnya menunjukkan mereka memakai seragam taktis milik pasukan khusus dengan gaya AS.

Foto-foto yang beredar itu membantu memperkuat serangan politik terhadap Presiden Joe Biden yang menuai kritikan tajam atas caranya menangani penarikan tentara AS dari Afghanistan setelah misi selama 20 tahun terakhir.

Baca Juga:
AS Tembak Jatuh Balon Mata-Mata China, Beijing Ngamuk!

Sebagian besar perlengkapan militer itu disita dari pasukan Afghanistan, yang meskipun mendapat pelatihan selama dua dekade dan menerima pasokan perlengkapan senilai puluhan miliar dolar Amerika, menyerah dengan mudahnya pada Taliban tanpa perlawanan berarti.

Jatuhnya persenjataan dan kendaraan militer AS ke tangan Taliban itu telah diakui oleh Gedung Putih.

“Kami tidak memiliki gambaran yang lengkap, jelas, soal di mana saja material pertahanan hilang. Tapi tentu, sejumlah besar dari itu telah jatuh ke tangan Taliban,” ucap penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan.

“Jelas, kami tidak merasa mereka akan siap menyerahkannya kepada kami,” imbuhnya.

Kalangan Partai Republik memanfaatkan pengakuan itu untuk menyerang Biden.

“Berkat penarikan yang gagal oleh Biden, Taliban sekarang memiliki perlengkapan lebih baik dibandingkan sebelumnya,” sindir ketua komisi nasonal Republikan, Ronna McDaniel.

Menurut data resmi, militer AS memasok pasukan Afghanistan dengan lebih dari 7.000 senapan mesin, 4.700 unit Humvee dan 20 ribu granat dalam beberapa tahun terakhir.

Afghanistan juga menerima pasokan artileri dan drone pengintai dari AS, serta lebih dari 200 pesawat baik fixed-wing maupun helikopter.

Namun demikian pengoperasian perlengkapan militer itu sangat bergantung pada dukungan teknis dan suku cadang AS.

Sementara itu, menurut foto-foto yang dirilis Janes, spesialis pertahanan, pada Rabu (18/8) menunjukkan sekitar 40 pesawat militer Afghanistan diterbangkan ke Uzbekistan dalam sepekan terakhir agar tidak dikuasai Taliban, yang mencakup lima helikopter Black Hawk UH-60 dan 16 helikopter Rusia Mi-17, serta 10 pesawat serbu Super Tucano A-29.

Selama proses penarikan tentara, Pentagon telah mengevakuasi sejumlah besar perlengkapan militer dari Afghanistan dan menyerahkan sebagian kepada militer Afghanistan.

Perangkat keras yang dipasok ke tentara Afghanistan kini yang dilaporkan jatuh ke tangan Taliban dan menuai kekhawatiran.

Juru bicara Pentagon, John Kirby, menyatakan pihaknya tengah menyelidiki laporan tersebut.

“Kami jelas tidak ingin melihat perlengkapan kami jatuh ke tangan mereka yang akan bertindak bertentangan dengan kepentingan kami, atau kepentingan rakyat Afghanistan,” ucapnya.

“Ada banyak pilihan kebijakan yang bisa dilakukan, termasuk menghancurkannya,” imbuh Kirby, tanpa menjelaskan lebih lanjut.(amt/sumber:eramuslim)