AS Hancurkan Ratusan Alutsista yang Tertinggal di Afghanistan

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 01/Sep/2021 09:08 WIB
Sejumlah kendaraan militer AS yang berhasil diangkut pulang dari Afghanistan. (Foto: via REUTERS/US ARMY) Sejumlah kendaraan militer AS yang berhasil diangkut pulang dari Afghanistan. (Foto: via REUTERS/US ARMY)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Jenderal Pusat Komando Militer Amerika Serikat (US Central Command/Centcom), Frank McKenzie, mengatakan ratusan alat militer yang digunakan di Afghanistan telah dipindahkan keluar dari negara itu sebelum personel Negeri Paman Sam resmi hengkang pada Senin (30/8).

Ia menuturkan beberapa alat utama sistem pertahanan (alutsista) AS lainnya pun terpaksa ditinggalkan di Afghanistan karena tak dapat diangkut pulang menggunakan pesawat evakuasi militer.

Baca Juga:
Mahasiswi di Afghanistan Diwisuda Dengan Bercadar

"Ini adalah prosedur kompleks, prosedur yang memakan waktu untuk menghancurkan sistem. Kami menonaktifkan sistem itu sehingga tidak dapat digunakan lagi, kami merasa lebih penting untuk melindungi pasukan kami daripada membawa pulang sistem pertahanan itu," kata McKenzie seperti dikutip CNN.

McKenzie menuturkan AS meninggalkan sekitar 70 kendaraan militer lapis baja MRAPS, 27 kendaraan taktis Humvee, dan 73 pesawat di Bandara Kabul.

Baca Juga:
Pencari Kerja Merapat, Taliban Buka Lowongan di Afghanistan: Gajinya Dapat Gandum Tiap Hari

"Peralatan ini sudah dinonaktifkan. Total 73 pesawat, pesawat itu tidak akan pernah terbang lagi ketika kami pergi, mereka tidak akan pernah dioperasikan oleh siapapun," ucap McKenzie.

McKenzie mengatakan militer AS terpaksa tetap mengoperasikan beberapa peralatan militer sampai sehari sebelum misi penarikan pasukan berakhir demi melindungi para personel dan warga di bandara internasional Kabul.

Baca Juga:
Amerika Serikat Berunding dengan Taliban untuk Pertama Kali Sejak Tarik Mundur Pasukan dari Afghanistan

 

Taliban Berondong Tembakan ke Udara Rayakan AS Hengkang

Ia mengatakan alutsista AS seperti sistem pertahanan Counter-Rocket, Artillery, and Mortar (C-RAM) canggih terpaksa ditinggalkan di Afghanistan.

C-RAM otomatis berguna untuk mendeteksi tembakan roket dan senjata lainnya yang masuk sehingga bisa dihancurkan dengan senapan mesin.

McKenzie menuturkan satu hari sebelum pesawat militer terakhir AS pergi dari Bandara Kabul, para personel masih mengoperasikan C-RAM hingga dapat membantu menangkal lima tembakan roket milisi ISIS-K yang mengarah ke bandara.

McKenzie menuturkan dua roket yang hendak mendarat di lapangan bandara pun berhasil dicegat C-RAM.

Namun, sesaat sebelum memulangkan gelombang terakhir personel AS dari Afghanistan, sistem C-RAM telah dinonaktifkan sehingga tak bisa digunakan lagi oleh Taliban maupun milisi lainnya di Afghanistan.

McKenzie juga memastikan peralatan militer lainnya yang tertinggal di Afghanistan sekarang sudah "dimiliterisasi" atau dinonaktifkan sehingga tidak dapat lagi digunakan.(amt/sumber:cnnindonesia.com)