`Disuntik` Bank Mandiri, Sillo Maritime Beli Kapal Rp 718 M

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 29/Okt/2021 09:15 WIB
Foto:istimewa/dok:Sillomaritine Foto:istimewa/dok:Sillomaritine

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Emiten yang bergerak dalam bidang pelayaran, khususnya penyediaan kapal lepas pantai untuk mendukung industri hulu migas, PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP), mengumumkan pembelian satu unit kapal liquefied petroleum gas (LPG) yang dilakukan melalui anak usahanya, PT Cassa Mega Lautan (CML).

Pembelian tersebut dilakukan pada Rabu (27/10) antara Cassa Mega Lautan dengan Maresfield Shipping and Trading Corporation yang merupakan perusahaan pihak ketiga tanpa hubungan afiliasi, dengan yurisdiksi di Panama

Baca Juga:
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK WNI Kapal MV Hompu 1 Peru

.Dalam surat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Herjati, Direktur Utama Sillo Maritime Perdana menyebutkan bahwa estimasi nilai transaksi pembelian kapal ini mencapai US$ 50,25 juta atau setara dengan Rp 718,57 miliar (kurs Rp 14.300/saham).

"Sumber pendanaan berasal dari modal sendiri dan pembiayaan kredit dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)," tulis Herjati dikutip CNBC Indonesia, Kamis (28/10). 

Baca Juga:
Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Sambut Arus Balik Mudik di Pelabuhan Tanjung Priok

Pada 15 Oktober 2021, Cassa Mega Lautan menandatangani fasilitas kredit dengan BMRI senilai US$ 40 juta (Rp 572 miliar). Pinjaman tersebut diberikan BMRI kepada Cassa Mega Lautan untuk melakukan pembelian satu unit kapal dengan jangka waktu perjanjian 84 bulan ini digunakan.

Herjati juga menyampaikan bahwa pembelian kapal ini dinilai bisa meningkatkan total nilai aset Sillo Maritime Perdana dan menunjang kegiatan operasional secara langsung.

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Ribuan Peserta Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Voyage Kedua Jakarta- Semarang

Pada penutupan perdagangan Kamis (28/10) di pasar modal, saham SHIP tercatat terkoreksi 3,52% ke level Rp 960 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 2,61 triliun. Dalam sepekan saham ini melemah 3,03%, selama sebulan terakhir turun 5,88% dan sejak awal tahun telah tumbuh hingga 60,00%.(amt/sumber:cnbcindonesia.com) 

Tags :