Ini Dia Sukatno Pilot Bus Haryanto Rute Jakarta-Boyolali

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 02/Des/2021 11:05 WIB
Katno saat membawa bus dengan penumpang tujuan Jakarta-Boyolali. Katno saat membawa bus dengan penumpang tujuan Jakarta-Boyolali.

YOGYAKARTA (BeritaTrans.com) - Warga Karanganyar, Solo ini, mengendarai bus Haryanto tujuan Jakarta-Boyolali melewati berbagi kota dan destinasi wisata. 

"Saya senang di jalan toh mas, dulu juga bawa mobil tapi bawa truk Bali-Jawa," kata Sukatno ketika mengendarai busnya berangkat dari Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (2/12/2021). 

Baca Juga:
Mbak Wiwit Sopir Bus PO MTI, Baru Kerja 5 Hari Gajinya Fantastis

Membawa bus dari Jakarta menuju Boyolali dapat ditempuh beberapa jam saja, namun perjalanan harus menaikkan dan menurunkan penumpang membuat waktu perjalanan bertambah. Belum lagi waktu istirahat untuk solat dan makan. 

"Nanti kita makan lagi nih di Cirebon," sebut laki-laki yang biasa dipanggit Karno tersebut. 

Baca Juga:
PO Haryanto Keluarkan Bus Baru Rakitan Piala Mas, Begini Penampakannya

Bus yang dia kendarai berangkat dari arah Jabodetek yaitu sekitar pukul 16.00 dan bus akan tiba katanya pada sekitar pukul 5.00 pagi hari. 

Mengendarai bus dari kedua arah tidak selalu mendapatkan banyak penumpang. Dia menceritakan saat diberangkatkan pada Rabu tujuan Jawa Tengah, jumlah penumpang busnya ramai. Dia juga mengungkapkan saat keberangkatan sebaliknya malah lebih sedikit penumpang. 

Baca Juga:
Sopir Bus Mudik Gratis dari Jakarta Meninggal di Terminal Tirtonadi Solo

Bapak dua anak ini menceritakan dia sudah tiga tahun mengendarai bus di PO Haryanto dan pernah beberapa bulan tidak bekerja selama pandemi san dilakukan pembatasan kegiatan saat 2020 lalu. 

"Saya pernah enggak jalan, enggak kerja loh mas," ujar Katno. 

Saat ini dia bersyukur bisa jalan atau bekerja kembali, meski sebenarnya jumlah okupansi keberangkatan sering tidak seimbang dari biaya operasional. 

Dia menjelaskan saat dari arah Jawa Tengah, jumlah penumpang yang dia bawa ada 11 orang dan saat berangkat dari Jakarta ada 30 penumpang. Jika dikalikan dengan jumlah uang tiket dan dibagikan dengan operasional jumlah keuntungan untuk membawa bus hampir tidak ada. 

"Taruh lah, satu penumpang sekian pertiket, dikalikan 41. Kita solar aja PP(Pulang Pergi) Rp2,5 juta, gaji sopir(kru) tiga orang taruhlah Rp600 ribu, Rp1,1 juta untuk Tol, ada lagi uang makan," sudah berapa?," jelasnya. 

Uang tersebut dijelaskan laki-laki 43 tahun tersebut juga harus ditambah uang lainnya lagi yang tidak terduga. Belum lagi bus akan memerlukan baiaya perawatan. 

Dia juga menceritakan, jumlah unit dan tujuan bus yang beragam tidak akan mengalami hal yang sama seperti busnya. Karena "keadaan" memang mengharuskan tidak cukupnya penumpang. 

Mengendarai bus tersebut tidak selalu kekurangan okupansi kecukupan penulpang dan biaya operasional. Beberapa kali bus pernah terpenuhinya okupansi. 

Bersama kru lainnya, sopir dua Udin dan kenek Agung bertugas melayani penumpang dengan bus Haryanto dengan nama Kalimosodo. 

Bus tanggung jawabnya tersebut tampak dengan berlivery wayang dengan warna grafis oren dan putih. 

Adapun tujuan akhir bus mereka ialah Banga, Boyolali yang merupakan pool atau garasi dari PO tersebut.(fahmi)