Sopiri Bus Ranau Indah Rute Bekasi-Ranau, Buyung Bawa Sedikit Penumpang dan Solar Juga Susah

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 07/Des/2021 17:31 WIB
Buyung pengemudi bus Ranau Indah rute Bekasi-Ranau. Buyung pengemudi bus Ranau Indah rute Bekasi-Ranau.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Menjalani trayek bus antarkota antarprovinsi (AKAP) kini memiliki banyak permasalahan yang menghambat perjalanan. Mulai dari sepi penumpang dan sulitnya bahan bakar solar di perjalanan. 

Pengemudi bus PO Ranau Indah tujuan Ranau ini menceritakan di tengah pandemi saat ini suasana penumpang selalu sepi. 

Baca Juga:
Terminal Kepuhsari Jombang Hanya Berangkatkan Sedikit Bus saat Libur Panjang

"Ya kadang ramai kadang sepi sekarang ini," kata Buyung (47 tahun), saat ditemui di Terminal Bekasi, Selasa (7/12/2021). 

Jika membawa penumpang sepi, maka upah yang diterima kru bus tidaklah banyak. Terkadang perusahaan harus mengeluarkan uang lebih atau nombok untuk gaji kru yang terdiri dari tiga orang. 

Baca Juga:
Lika-Liku Perjalanan Bus ALS Bekasi ke Medan, Lalui Lintas Tengah Sumatra Berhari-Hari

Buyung menceritakan bahwa uang operasional bus untuk sekali jalan kurang lebih Rp3,5 juta. Untuk ketersediaan biaya operasional dan setoran dia harus membawa sebanyak 17 orang penumpang. Karena pandemi, suasana penumpang bus kini mengalami penurunan. 

Uang operasional saat ini di tengah pandemi diungkapkan hanya cukup pas-pasan saja. Sementara gaji yang dia terima ialah hasil bagi persen dari sisa operasional dan uang setoran lain. 

Baca Juga:
Terminal Bekasi Ramai Dipadati Penumpang Akhir Tahun

Selain sepinya penumpang, kendala lain diperjalanan yang dihadapi kru bus yaitu sulitnya bahan bakar solar di beberapa SPBU di daerah Sumatera. 

"Susah sekarang ini solar, kita kadang stok juga pakai jerigen," kata bapak tiga anak ini. 

Warga Hangkusa, Buay Pematang Ribu ini menceritakan beberapa SPBU di jalan Sumatera yang dilintasi busnya kerap menutup operasional penjualan khusus solar karena dikatakan 'solar habis'. 

"Ada SPBU di sana jam 10 sudah tutup pun, katanya solar habis," ujarnya. 

Perjalanan yang panjang dan memerlukan banyak bahan bakar, jika terdapat bahan bakar di salah satu SPBU, tak jarang bus juga harus mengantre lama untuk terpenuhinya bahan bakar di perjalanan tersebut. 

"Kadang capek-capek ngentre lama, abis pulak solarnya pas kita sudah antre, kan capek kali itu," katanya. 

Perjalanan yang harus melewati penyeberangan dikatakan Buyung juga membuat sedikit perjalanan menjadi lama karena saat ini ombak sering besar dan proses naik turun atau sandar kapal menjadi lama. 

"Kita nyeberang itu masuk jam lima, tapi kalau normal di kapal dua jam setengah sudah seberang itu," ujarnya. 

Dikatakannya pula, rata-rata bus yang akan diberangkatkan dari Bekasi pada siang hari akan tiba di Ranau pada pagi sekitar waktu Subuh. 

Bus Ranau Indah yang dikendarai Buyung akan libur  dua kali dalam sepekan yaitu pada hari Selasa dan Jumat. Itu dikarenakan operasional bus yang banyak dan jumlah penumpang yang saat ini menurun. (fahmi)