Oleh : Redaksi
Foto:istimewa/merdeka.com
BANGKA (BeritaTrans.com) - Personel Lanal Babel menyelamatkan 6 anak buah kapal (ABK) KLM Anugerah Samudera Pratama yang mengalami kebocoran di Perairan Teluk Kelabat, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Sabtu (11/12). Kapal saat itu tengah membawa muatan kernel atau biji kepala sawit.
Danlanal Babel Kolonel Laut (P) Fajar Hernawan mengatakan, saat itu kapal tengah melintas di utara Pulau Bangka dengan situasi gelombang tinggi diperkirakan 2-3 meter. Sekitar pukul 01.00 WIB, kapal mengalami kebocoran pada bagian lambung kanan dan haluan kiri diakibatkan hantaman gelombang.
Baca Juga:
Mobilitas Masyarakat Babel via Penyeberangan Tembus 40 Ribu Selama Periode Angleb
"Mengetahui adanya air masuk ke bangunan kapal, kemudian KKM (kepala kamar mesin) memerintahkan ABK untuk mengatasi dengan menghidupkan pompa sebanyak 6 unit," kata Fajar dalam siaran pers yang diterima, Minggu (12/12).
Namun, tumpukan kernel sawit membuat pompa buntu sehingga bekerja tidak maksimal.
"Karena situasi penanganan kebocoran yang sudah tidak bisa diatasi, KKM laporan ke nakhoda, selanjutnya nakhoda menyampaikan untuk mencari keselamatan, akhirnya haluan diarahkan ke Teluk Kelabat untuk mencari titik aman," katanya.
Selanjutnya, pukul 05.00 WIB, KLM Anugerah Samudera tiba titik koordinat 01° 33' 496" S - 105° 39' 309" E. Nakhoda memerintahkan ABK untuk melaporkan musibah tersebut kepada pihak agen kapal.
"Pukul 12.25 WIB, Danposmat TNI AL Belinyu mendapatkan informasi dari Syahbandar Belinyu bahwasanya ada kapal yang mengalami kebocoran di sekitar Perairan Teluk Kelabat. Menindaklanjuti hal tersebut, kita melaksanakan pertolongan SAR menuju lokasi menggunakan sarana patroli cepat RHIB Lanal Babel. Setiba di lokasi 6 ABK KLM Anugerah Samudera Pratama dievakuasi ke darat menggunakan RHIB Lanal Babel," jelas Fajar.
"Sesuai arahan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono agar Posal dan Posmat jajaran Lanal Babel bersama instansi terkait memberikan pertolongan kepada pengguna jasa di laut, terlebih lagi pada kondisi darurat membutuhkan bantuan dan saat ini cuaca ekstrem gelombang tinggi," pungkasnya.(amt/sumber:merdeka.com)
