Mas Mulyono Ikut Panen Penjualan Es Cincau di Terminal Bekasi

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 19/Des/2021 15:07 WIB
Es Cincau, Mulyono menjajalakan dagangannya di antara kerumunan penumpang bus Terminal Bekasi, Jawa Barat. Es Cincau, Mulyono menjajalakan dagangannya di antara kerumunan penumpang bus Terminal Bekasi, Jawa Barat.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Di antara ramainya penumpang bus dan riuhnya suara deru mesin hingga knalpot bus, yang bersautan dengan klakson. Terdengar pula suara penjual es cincau dan sound tahu bulat dorong di dalam Terminal Bekasi, Jawa Barat. 

Jalur keberangkatan, tepatnya di depan gerai agen tiketing sejumlah PO bus, banyak pedagang melintas menjajakan aneka makanan, minuman maupun berbagai macam barang seperti mainan. Mereka tampak melintas dan menawarkan dagangan kepada orang-orang yang beraktivitas di terminal tersebut. 

Baca Juga:
Terminal Bekasi Ramai Dipadati Penumpang Akhir Tahun

Saat sinar matahari menyinari dari atas kepala, terdengar suara "yang haus-yang haus" dari seorang laki-laki penjaja Es Cincau. 

Baca Juga:
Ramai Pemudik, Tiket Bus Beberapa PO di Terminal Bekasi Sudah Habis

Dengan sembari mendorong gerobak, dia juga membunyikan alat bebunyian lonceng dari tangannya yang terikat di gagang dorongan gerobak. 

Ramainya penumpang bus yang hendak pergi atau yang baru berdatangan dan sejumlah pengantar, pada siang ini memberikan rezeki bagi Tukang Es Cincau, Mulyono. 

Baca Juga:
Terminal Bekasi Membludak saat Momen Libur Sekolah dan Idul Adha

"Alhamdulillah, rejeki nomplok kalau panas mah," ujar Mulyono. 

Pantauan BeritaTrans.com dan Aksi.id, banyak juga yang menjadi pelanggan Es Mulyono. Mereka adalah penumpang bus yang baru tiba untuk menanti jemputan dan adapula penumpang bus yang menanti keberangkatan. 

Di antara kerumunan, terlihat satu persatu orang-orang mendekati gerobak berwarna biru dengan dua roda di kiri kanan tersebut, untuk mendapatkan minuman pelepas dahaga. 

Tidak berhenti lama di satu gerombolan orang, Mulyono melanjutkan lagi mendorong gerobaknya untuk menjajakan Cendol kepada penumpang bus lain. 

"Yang haus-yang haus," terikanya sembari membunyikan suara benda khas penjual Cincau. 

Setiap sudut di terminal tampak dia datangi. Depan gerai makan, gerai tiketing hingga area parkiran bus yang sebelumnya dia dipanggil oleh pelanggannya.

Mulyono mngungkapkan, terminal bukanlah satu-satunya daerah yang dia lintasi untuk berdagang. Namun ada daerah lainnya yang disebutkannya. 

"Ini baru keliling, biasanya Terminal, Pasar, sama Ruko aja, cuma tiga itu," kata Mulyono. 

Cincau yang dicampur es, gula merah, susu dan aneka toping lainnya tersebut, dijual Mulyono mulai harga Rp5000. 

Tidak hanya penjual minuman tradisional yang dapat ditemui di dalam kawasan terminal tersebut. Namun, terlihat juga penjual makanan ringan siap saji 'tahu bulat', aneka sayuran digado 'gado-gado', somay, bakso ketoprak, minuman ringan hingga sedu, penjual mainan bahkan banyak pula pedagang asongan yang hanya menenteng barang daganganya. 

Masing-masing pedagang tampak punya cara unik tersendiri untuk menawarkan daganganya kepada orang-orang yang ada di terminal tersebut. 

Mereka mencoba menjajakan berbagai produk atau olahan hanya untuk mencari rezeki. (fhm)