Pramugari Protes Penjualan Kembali Alkohol di Pesawat: Penumpang Nakal Bisa Meningkat Lagi

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 06/Feb/2022 19:47 WIB
Maskapai Southwest Airlines. Foto: istimewa. Maskapai Southwest Airlines. Foto: istimewa.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Maskapai Southwest Airlinesberencana menjual kembali minuman beralkohol di dalam pesawat dalam dua pekan ke depan, setelah sempat menghentikan penjualannya sejak Mei 2021 karena meningkatnya insiden penumpang nakal. Namun, para pramugari Southwest marah dengan kebijakan itu.

Sebelumnya Southwest menghentikan penjualan alkohol di pesawat seminggu setelah seorang pramugarinya dianiaya oleh penumpang mabuk hingga kehilangan dua gigi depannya dalam penerbangan dari Sacramento ke San Diego.

Baca Juga:
Angkasa Training Center Lion Air Group untuk Pendidikan Gratis Pramugari dan Pramugara

"Ini adalah hal paling mengerikan yang pernah saya dengar. Sulit dipercaya dan sangat sulit untuk memahami tingkat agresi yang ditunjukkan kepada awak pesawat kami," ujar Lyn Montgomery, juru bicara serikat pekerja yang mewakili pramugari Southwest sebagaimana dilansir dari ABC News, Minggu (6/2/2022).

Montgomery mengatakan bahwa banyak pramugari curiga dengan sikap maskapai yang akan mulai menjual alkohol lagi di pesawat. Menurutnya menjual kembali alkohol berpotensi meningkatkan lagi pelanggaran oleh penumpang.

Baca Juga:
Wapres Ma`ruf Amin: Kalau Ada Larangan Pramugari Berjilbab, Agak Aneh

"TWU Local 556 marah atas dimulainya kembali penjualan alkohol Southwest Airlines, sebuah langkah yang kami anggap tidak aman dan tidak bertanggung jawab. Kami dengan tegas memberi tahu manajemen bahwa melanjutkan penjualan alkohol saat mandat masker diberlakukan memiliki potensi besar untuk meningkatkan masalah pelanggaran dan ketidakpatuhan," tambah Montgomery.

Badan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) melihat rekor lonjakan perilaku nakal di dalam pesawat sejak awal 2021. Investigasi agensi terhadap lonjakan perilaku agresif di dalam pesawat menunjukkan alkohol sering menjadi faktor penyebabnya.

Baca Juga:
Pramugari Ungkap Pertanyaan Konyol yang Sering Ditanyakan Penumpang di Pesawat

Pada Juli 2021, FAA mendesak bar dan restoran bandara untuk berhenti menyajikan minuman beralkohol. American Airlines kini adalah satu-satunya maskapai besar AS yang masih bertahan untuk melanjutkan penjualan alkohol.

"Kami belum menetapkan tanggal spesifik untuk kembalinya alkohol di dalam kabin utama pesawat kami. Kami akan terus mengevaluasi situasi dan bekerja sama dengan serikat pekerja yang mewakili pramugari, Asosiasi Pramugari Profesional, dan ahli medis dalam proses ini untuk menentukan kapan kami akan kembali ke layanan penuh di kabin utama," jelas juru bicara.

Dalam upaya untuk mencegah insiden penumpang yang lebih nakal, FAA telah membentuk protokol berbagi informasi dengan Departemen Kehakiman. Juru bicara FAA mengonfirmasi pada November, agensi tersebut telah merujuk 37 dari kasus paling mengerikan ke FBI dari 227 kasus penumpang nakal yang telah memulai tindakan penegakan hukum.

CEO Delta Ed Bastian ingin pemerintah AS melangkah lebih jauh dan menempatkan penumpang nakal yang dihukum dalam daftar larangan terbang yang akan melarang mereka terbang dengan maskapai lain. Bastian juga menulis surat kepada Jaksa Agung AS Merrick Garland meminta dukungannya.

"Tindakan ini akan membantu mencegah insiden di masa depan dan berfungsi sebagai simbol kuat dari konsekuensi tidak mematuhi instruksi anggota awak di pesawat komersial," tulisnya. (dn/sumber: okezone.com)