Lawan Ngantuk, Sopir Bus Haryanto Fali`i Rajin Ngopi Biar Tetap Melek

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 17/Feb/2022 20:56 WIB
Pengemudi bus PO Haryanto sedang memegang sebotol kopi untuk selalau dikonsumsinya saat perjalanan Jakarta-Kelet. Pengemudi bus PO Haryanto sedang memegang sebotol kopi untuk selalau dikonsumsinya saat perjalanan Jakarta-Kelet.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Berbagai macam kebiasaan pengemudi bus antarkota antarpropinsi (AKAP) untuk selalu tetap fokus mengendarai busnya di jalanan. 

Seperti yang dilakukan sopir bus PO Haryanto ini, mengamwal di terminal keberangkatan dia selalu menyiapkan kopi dalam wadah botol. Sebotol kopi itu diletakkannya di bagian depan dasbor mobil agar gampang diraih jika dibutuhkan. 

Baca Juga:
Terminal Kepuhsari Jombang Hanya Berangkatkan Sedikit Bus saat Libur Panjang

"Selalu ngopi, memang harus ngopi. Ini paling sampai rumah makan, nanti ganti(tambah) lagi," ujar Fali'i saat ditemui BeritaTrans.com dan Aksi.id sedang manaikkan penumpang di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis (17/2/2022). 

Mengkonsumsi minuman hitam bercita rasa khas itu bukan hanya dinikmati Falii saat mebawa bus. Jioa sedang istirahat di terminal saat tidak narik dia juga kerap meminum kopi. 

Baca Juga:
Lika-Liku Perjalanan Bus ALS Bekasi ke Medan, Lalui Lintas Tengah Sumatra Berhari-Hari

Pengemudi jurusan rute Kelet, Jepara- Jakarta ini menceritakan dia akan menghabiskan banyak kopi saat bus perpal. "Kalau perpal misalnya bus ada masalah yang harus diperbaiki, tapi ini langsung jos," katanya. 

Bapak tiga anak ini juga, menyebutkan bahwa jumlah penumpang lebih sedikit, namun bus tetap diberangkatkan walau sewa busnya sepi. 

Baca Juga:
Sopir Jaklingko dan Pengurus Bus AKAP Cekcok di Terminal Lebak Bulus, Begini Kronologinya

"Penumpang enggak penuh sekarang ini, kemarin dari arah sana bawa tujuh palingan," ujar Fali'i. 

Fali'i menjelaskan, sepinya penumpang terjadi kemungkinan karena adanya pembatasan PPKM Level 3 di Jakarta. 

Semenjak pemberlakuan PPKM dia kerap membawa bus dengan jumlah penumpang separuh dari ketersediaan kursi di dalam bus. Bus yang dia kenadarai mampu membawa 32 orang penumpang." Kemarin-kemarin bisa bawa separuhnya, agak berkurang ya," jelasnya. 

Meski jumlah penumpang sepi, dia mengungkapkan perjalanan bus tetap lancar. Dia tetap menerima upah walau sedikit. Hal itu karena jumlah oenulpang yang sepi pula.

Warga Kudus ini menceritakan bus akan mengambil penulpang tidak hanya di Terminal. Namun bus juga akan ke jalan protokol yang terdapat agen bus tersebut. 

Dia juga mengungkapkan, banyaknya sewa lebih dirasakan lebih ramai di agen pinggir jalan dari pada Terminal Terpadu Pulo Gebang. 

Untuk syarat naik bus, Fali'i mnceritakan saat ini masyarakat cukup membeli tiket sesuai jurusan. Kru bus akan melayani penumpang dengan semaksimal mungkin, memberikan pelayanan terbaik dan mengantarkan selamat sampai dengan tujuan.(fahmi)