Pilot Rusia yang Tertangkap di Ukraina: Kami Sudah Kalah Perang

  • Oleh : Redaksi

Senin, 14/Mar/2022 15:13 WIB
foto:istimewa/ilustrasi foto:istimewa/ilustrasi

Jakarta (BeritaTrans.com) - Seorang pilot Rusia yang tertangkap oleh Ukraina mengaku diperintahkan negaranya untuk menyerang warga sipil di Ukraina dan kini sudah kalah perang.

Pilot yang kemudian diketahui bernama Kolonel Krishtop Maxim Sergeevich ini pesawatnya ditembak jatuh pada 6 Maret lalu.

Baca Juga:
Menhan Prabowo Beberkan 4 Pelajaran Penting dari Perang Rusia-Ukraina

Saat ini Krishtop bersama sejumlah tawanan masih ditahan dan ia mendesak agar Rusia segera menghentikan peperangan dengan Ukraina. Ia menyebut pihaknya telah kalah dalam perang ini.

"Dalam proses menyelesaikan tugas, saya menyadari bahwa targetnya bukan fasilitas militer musuh, tetapi bangunan tempat tinggal, orang-orang yang damai. Tapi saya menjalankan perintah," kata Krishtop pada konferensi pers dengan tawanan perang lainnya dalam video situs Ukraina Interfax dikutip dari MSN, Senin (14/3).

Baca Juga:
Rusia Kerahkan Konvoi Militer Besar Sepanjang 60 Km untuk Serang Kiev Ukraina

"Saya pikir kami (Rusia) sudah kalah perang ini," imbuhnya.

Media Interfax Ukraina menerangkan, berdasarkan pengakuan Krishtop. Pilot itu melakukan tiga misi pengeboman. Krishtop yang menjabat sebagai Wakil Komandan Resimen Penerbangan ke-47 Rusia, mengatakan dia menjatuhkan bom FAB-500, yang merupakan bahan peledak seberat 500 kilogram atau 1.100 lb yang sering digunakan oleh militer Rusia.

Baca Juga:
Pesawat Angkut Rusia Jatuh di Dekat Ukraina, Semua Awak Tewas

Sebuah video baru-baru ini menunjukkan dua orang Ukraina dengan hati-hati menjinakkan bom serupa di sebuah kota di Ukraina utara, Chernihiv.

"Saya menyadari besarnya kejahatan yang dilakukan oleh saya," kata Krishtop.

"Saya ingin meminta pengampunan dari seluruh rakyat Ukraina atas kemalangan yang kami bawa kepada mereka. Saya akan melakukan segala daya upaya saya untuk mengakhiri perang ini secepat mungkin, dan membawa mereka yang bertanggung jawab atas genosida Ukraina ini ke pengadilan," lanjutnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin awalnya menegaskan bahwa invasinya ke Ukraina tidak akan menargetkan warga sipil, tetapi serangan itu telah membom beberapa kota besar dan kecil, mengakibatkan krisis pengungsi besar-besaran dan lebih dari 1.546 korban Ukraina yang dikonfirmasi pejabat setempat.(amt/sumber:cnnidonesia.com)