Hai Milenial Urban, Simak Kampanye BPTJ ini Yuk Sebelum Berangkat Mudik

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 23/Apr/2022 11:03 WIB
Ngopi Jabodetabek Ngopi Jabodetabek

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terdapat potensi peningkatan jumlah pemudik Lebaran 2022 setelah sebelumnya ada pembatasan dampak Covid-19.
 

Diprediksi sebanyak 85,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022 di mana 14,3 juta di antaranya berasal dari Jabodetabek. 

Baca Juga:
BPTJ Gelar Rapat Persiapan Operasi Angleb 2024 di Wilayah Jabodetabek

Oleh karena itu, Kemenhub mengawal lebih awal persiapan-persiapan arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini.

Dengan begitu dapat memenuhi harapan semua masyarakat untuk melakukan mudik lebaran yang aman dan sehat di masa pandemi.

Baca Juga:
Bersama BPTJ, Komisi V DPR Tinjau Kesiapan Angleb di Terminal Baranangsiang & Poris Plawad


Milenial profesional yang juga Founder & Chairman Junior Doctors Network Indonesia dr. Andi Khomeini Takdir, SpPD mengingatkan para pemudik terutama para milenial urban di Jabodetabek, agar memenuhi syarat yang telah ditetapkan Pemerintah yaitu sudah menerima dua dosis vaksin dan satu dosis vaksin booster. 

"Selain itu, pemudik diimbau memilih alat transportasi umum yang nyaman dan mematuhi penerapan protokol kesehatan, cek kondisi kesehatan sebelum berangkat mudik dan selalu sediakan alat-alat pelindung seperti masker cadangan, sabun cuci tangan dan hand sanitizer saat di perjalanan serta tetap menerapkan protokol kesehatan saat di perjalanan dan di kampung halaman," ungkapnya dalam Ngopi Jabodetabek “Ngobrol Seputar Transportasi Jabodetabek” dengan tema “Mudik Lebaran dari Kacamata Milenial Urban” yang digelar Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Jumat (22/4/2022). 

Baca Juga:
Hari Kedua Ramp Check Jelang Angleb, Dishub Kota Bekasi Temukan 4 Bus Tak Laik Jalan di Terminal

Dia juga mengimbau calon pemudik yang mengalami gejala batuk, pilek, demam dan diare, atau kondisinya lemah sehingga tidak fit untuk melanjutkan perjalanan jauh, agar tidak melakukan perjalanan mudik.

“Kuncinya 85,5 juta pemudik ini menerapkan protokol kesehatan. Bahwa kasus aktif di Indonesia semakin menurun, kita patut bersyukur, tetapi pandemi belum usai. Vaksin tidak menggaransi seseorang bebas dari Covid-19, tetapi mengupayakan terdapat antibodi. Kita masih tetap harus hati-hati,” ujar dokter muda yang kerap mengkampanyekan protokol kesehatan Covid-19.

Sekretaris BPTJ Zamrides mengungkapkan, Pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan beserta para stakeholder di sektor transportasi hadir untuk melakukan pengaturan semaksimal mungkin sehingga antrean, kemacetan ataupun kenaikan tarif angkutan masih dalam batas kewajaran dan tidak menimbulkan dampak yang terlalu merugikan bagi masyarakat. 

Selain itu, Pemerintah juga hadir untuk memastikan mudik tahun ini aman dari potensi penularan Covid-19 dengan menerapkan aturan protokol kesehatan.

Dari sisi kesehatan masyarakat yang ingin melaksanakan perjalanan dan telah mendapatkan vaksin dosis ketiga (booster) maka tidak wajib tes Covid-19.

Bagi pelaku yg telah mendapatkan vaksin dosis kedua maka wajib menyampaikan hasil negatif antigen atau tes RT-PCR, dan bagi pelaku perjalanan yang baru mendapatkan dosis pertama maka wajib menyampaikan hasil negatif RT-PCR.

“Dari segi keselamatan lalu lintas mulai dari Ramp Check untuk angkutan jalan dengan Bus AKAP dan Pariwisata serta Kapal Angkutan Penyeberangan dan Persiapan Pengemudi. Kemudian Manajemen Pelaku Perjalanan Kendaraan Pribadi dengan memerhatikan kesiapan pengemudi, kesiapan kendaraan, pemilihan rute perjalanan dan pengaturan waktu perjalanan. 

"Begitu nuga Manajemen Pelaku Perjalanan Sepeda Motor dengan melakukan imbauan tidak menggunakan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh, membatasi barang bawaan dan menyiapkan rest area khusus sepeda motor,” ujar Zamrides.

Millenial Kampus yang juga Mahasiswa Terbaik Nasional 2021 Imam Nuryaman mengatakan, selain dana, hal yang juga dipersiapkan para milenial adalah protokol kesehatan terutama mendapatkan vaksin booster.  

“Protokol kesehatan yang disiapkan teman-teman milenial untuk mudik tahun ini salah satunya adalah melakukan vaksin booster. Banyak dari kami juga yang memanfaatkan mudik gratis baik yang difasilitasi kampus maupun Kemenhub. Mudik bagi kami untuk healing dan menguatkan relasi dengan keluarga,” ujar Imam.

Senada dengan Iman, Shani JKT48 menyebutkan, sebelum melakukan mudik dirinya sudah membekali diri dengan berbagai informasi terkait aturan dan protokol kesehatan agar perjalanan mudik tahun ini lebih aman dan sehat.  

“Saya sudah membaca aturan protokol kesehatan untuk perjalanan mudik dan sangat membantu kita mudik lebih aman. Saran saya, penyebaran dan keselarasan informasi terkait mudik  lebih ditingkatkan terutama kepada para milenial khususnya lewat media sosial agar kita mudik dengan aman dan dengan menerapkan protokol kesehatan yang lengkap,” ujarnya. (omy)

 

 

Tags :