Segera Diganti MLFF, Ini Perjalanan Bayar Tol di Indonesia

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 09/Jun/2022 07:17 WIB


JAKARTA (Beritatrans.com) – Pemerintah berencana menggunakan tekhnologi Multi Lane Free Flow (MLFF) guna mengganti sistem pembayaran sistem uang elektronik (e-money), kartu tol atau e-toll 

Melansir dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) proyek pengembangan sistem pembayaran MLFF sudah mulai dilakukan sejak awal tahun 2021.

Baca Juga:
Ada Contraflow di Tol Sedyatmo Arah Soetta, Catat Waktunya!

Ini bukan pertama kalinya Indonesia mengubah sistem pembayaran di tol. Sebelum era penggunaan e-toll, pengendara yang melintasi jalan tol masih menggunakan uang tunai.

Pengendara akan berhenti di setiap gerbang tol untuk membayar uang tunai kepada petugas penjaga gerbang tol.

Baca Juga:
Beton Jalan Tol Layang MBZ Disebut di Bawah Standar, Ini Kata Jasamarga

Agar lebih efisiensi dan meminimalisir penumpukan pengendara di gerbang tol, transaksi tunai diganti menjadi pembayaran menggunakan e-toll.

Dengan kata lain, gerbang tol di Indonesia tidak menerima pembayaran secara tunai atau cash saat kebijakan tersebut dibuat.

Baca Juga:
Ditetapkan Jadi PSN, Pembayaran Tol Tanpa Sentuh Diharapkan Bisa Segera Jalan

“Jika pembayaran dengan menggunakan uang elektronik baru dimulai sejak tahun 2008 dan baru 100 persen pemberlakuannya di tahun 2017. Sebelumnya menggunakan uang tunai,” kata Corporate Communication Department Head Jasa Marga Faiza Riani kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Dengan menggunakan kartu tol, pembayaran nontunai menjadi sesuatu yang baru bagi pengendara sejak jalan tol pertama kali dibangun di Indonesia.

Faiza menyebutkan tol pertama di Indonesia adalah tol Jagorawi yang mana menggunakan uang tunai untuk pembayaran.

Gerbang Tol Pekanbaru yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera

Kendati sudah menjadi bagian aktivitas dari pengendara selama lima tahun terakhir, tidak lama lagi sistem e-toll akan berganti dengan teknologi MLFF.

Pengguna nantinya harus memasang aplikasi pada smartphone agar bisa menggunakan sistem MLFF untuk membayar biaya masuk jalan tol. Melalui aplikasi tersebut, satelit akan membaca data pengemudi untuk pembayaran jalan tol.

Saat data pengemudi terbaca, saldo uang elektronik yang ada di aplikasi smartphone akan langsung terpotong. Pengemudi pun tak perlu berhenti di gerbang tol untuk membayar biaya masuk, sehingga diharapkan bisa mengurangi kepadatan kendaraan yang sering terjadi di gerbang tol, terutama pada jam sibuk.

Penerapan MLFF berbasis GNSS dikatakan dapat memangkas waktu yang dibutuhkan untuk membayar biaya masuk jalan tol.

Sebelumnya, pembayaran dengan e-toll diperkirakan menghabiskan waktu sekitar 4 detik, sedangkan MLFF berbasis GNSS tidak membutuhkan waktu di gerbang tol alias 0 detik.

Selain dapat mengurangi kemacetan, penerapan teknologi MLFF berbasis GNSS ini juga dapat meningkatkan efisiensi operasional jalan tol.

Pada akhir 2023, direncakan MLFF akan menggantikan sistem pembayaran masuk jalan tol yang sebelumnya menggunakan e-toll.   (ny/Sumber: Kompas.com)