Gelar Program Padat Karya 1 Pekan di Wilayah Disnav Kendari, Ada Wanita Ikut Partisipasi

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 17/Jun/2022 14:47 WIB
Padat karya di Disnav Kendari Padat karya di Disnav Kendari

KENDARI (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut merangkul ratusan masyarakat tepatnya 107 orang di mana 13 di antaranya wanita, di wilayah Kendari, Sulawesi Tenggara untuk mengikuti program Padat Karya selama satu pekan. 

Pembukaan Padat Karya di di Kantor Distrik Navigasi (Disnav) Kendari, Jumat (17/6/2022).

Baca Juga:
Dukung Upaya Pemulihan Ekonomi, Kemenhub Gelar Program Padat Karya di Dumai

Kepala Disnav Kendari Abdul Kasim menyebutkan, Padat Karya ini merupakan komitmen untuk meningkatkan perekonomian dan mendorong produktivitas masyarakat, terutama yang tidak memiliki keahlian khusus atau pekerjaan serta berpenghasilan tidak menentu.

"Tujuannya untuk menghadirkan negara ke tengah-tengah masyarakat sehingga tercipta solidaritas dan sinergi dalam upaya menciptakan kesejahteraan bersama, khususnya masyarakat sekitar," ujarnya.

Baca Juga:
Libatkan 3.000 orang, ASDP Dukung Program Padat Karya Kapal Perintis melalui TJSL di 18 Cabang

Turut hadir Wakil Ketua Komis V DPR RI Ridwan Bae, Para Kepala UPT Ditjen Hubla di wilayah Sulawesi Tenggara, Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari, Danlanal Kendari, Kepala Kantor KKP Kelas II Kendari, Kepala Kantor BMKG Kendari serta para Ketua RT dan Ketua RW Kasilampe.

Adapun yang terlibat adalah warga Keluraha  Kasilampe Kecamatan Kendari  Pekerjaannya meliputi pengecoran jalan di sekitar instalasi bengkel, lapangan bouy dan gudang logistik. 

Baca Juga:
Buka Program Padat Karya di Muara Angke, Fahira Idris: Penting untuk Pemulihan Ekonomi

"Kemudian pengecatan dermaga kenavigasian serta pembersihan lingkungan sekitarnya," ujar Abdul.

Pelaksanaan kegiatan secara berkelompok dengan diawasi oleh tenaga terlatih yang berasal dari unsur masyarakat untuk memastikan hasil pekerjaan berkualitas.

"Kegiatan dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan mengutamakan penggunaan material/bahan baku lokal. Upah kerja diberikan secara langsung kepada peserta sebesar Rp150.000 per hari," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komis V DPR RI Ridwan Bae mengapresiasi kegiatan Padat Karya tersebut.

Menurutnya hal ini sangat membantu masyarakat untuk memulihkan perekonomiannya terutama sejak terjadi pandemi Covid-19.

Padat Karya ini merupakan salah satu bentuk komitmen dalam mendukung pemulihan perekonomian dan pemberdayaan masyarakat dengan harapan akan memberikan perluasan kesempatan kerja dan serta menjaga daya beli masyarakat lapis bawah.

"Padat Karya ini memberi kesempatan kepada masyarakat yang berpendapatan rendah tidak hanya dikasih uang tapi juga diberi dorongan bagaimana masyarakat itu untuk mendapatkan lapangan kerja," ujarnya.

Sebagai informasi, dalam waktu bersamaan Padat Karya juga dilaksanakan di UPT Ditjen Hubla wilayah Sulawesi Tenggara yaitu KSOP Kendari, KSOP Bau-Bau, UPP Raha, UPP Kolaka, UPP Pomalaa, UPP Wanci, UPP Lapuko, dan UPP Molawe.

Kegiatan program padat karya di lingkungan Kementerian Perhubungan termasuk Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah dilaksanakan sejak tahun 2018. (omy)