Menparekraf Tekankan Pentingnya Sertifikasi SNI Prokes Bagi Pelaku Pariwisata Likupang

  • Oleh : Naomy

Minggu, 31/Jul/2022 13:15 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno bersama.pelaku ekraf Likupang Menparekraf Sandiaga Uno bersama.pelaku ekraf Likupang

LIKUPANG (BeritaTrans.com) - Di masa pandemi Covid-19 ini,  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata  dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya sertifikasi SNI 9042:2021 tentang kebersihan, kesehatan, dan keselamatan bagi pelaku usaha wisata di sekitar kawasan destinasi super prioritas Likupang, Sulawesi Utara (Sulut).

Dalam sosialisasi yang dilaksanakan di Desa Marinsow, Sulawesi Utara, Sabtu (30/7/2022), Menparekraf Sandiaga mengatakan sertifikasi ini sangat penting dalam upaya pengembangan destinasi wisata di Likupang. 

Baca Juga:
Menparekraf: Ekonomi Berkelanjutan Jadi Kunci Pariwisata Indonesia Sebagai Destinasi Global

"Terutama dalam hal membangun kepercayaan wisatawan untuk datang ke Likupang," kata Sandiaga.

Dia menuturkan, sertifikasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pariwisata di Likupang dan sekitarnya. 

Baca Juga:
Menparekraf: BaliSpirit Festival 2024 Perkuat Indonesia sebagai Destinasi Wellness Tourism Dunia

Menurutnya, berdasarkan data yang  diperoleh, 53 persen masyarakat memilih untuk menginap di hotel atau penginapan dengan mempertimbangkan kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan. 

Dengan begitu, kunjungan wisatawan ke hotel atau penginapan yang telah tersertifikasi naik hingga 30 persen.

Baca Juga:
Bangun Destinasi Wisata Baru Bakauheni Harbour City, ASDP Diapresiasi Kemenparekraf

"Oleh karena itu bersama BSN (Badan Standardisasi Nasional) kami sudah meluncurkan SNI CHSE tentang kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlangsungan lingkungan dan ini adalah standar emas untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara," ujar Sandiaga.

Melalui sosialisasi sertifikasi ini, dia berharap akan semakin banyak pelaku usaha wisata yang mendaftarkan usahanya untuk memperoleh sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability). 

Pendapatan masyarakat pun bisa meningkat dan lapangan kerja terbuka lebar. 

Kegiatan ini juga dihadiri Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Henky Hotma Parlindungan Manurung; Direktur Standardisasi dan Sertifikasi Usaha Kemenparekraf/Baparekraf, Oni Yulfian; Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhati; dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi Kemenparekraf/Baparekraf, Cecep Rukendi.

Turut hadir pula Sekretaris Utama BSN, Donny Purnomo; Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara, Audy Sambul. (omy)